foto meritjan uwg5Pada tanggal 13 dan 14 Agustus 2015, Rektor Universitas Widyagama Malang (UWG) melaksanakan kunjungan kerja ke Pabrik Gula (PG) Meritjan, Mojoroto, Kediri.  Rektor beserta rombongan diterima oleh General Manager (GM) PG Meritjan Ir. H. Alan Purwandiarto, M.Si.  Tujuan kunjungan kerja atau study visit tersebut adalah untuk meningkatkan wawasan iptek, terkait dengan budaya kerja, manajemen, disain industri, teknologi pengolahan, kediplinan dan kepemimpinan.

foto alan uwg2Rombongan dipimpin oleh Rektor UWG Prof. Dr. Ir. Iwan Nugroho, MS (sekaligus merepresentasikan bidang kepemimpinan/organisasi), Prof. Dr. Ir. Sukamto, MS (bidang teknologi hasil pertanian), Candra Aditya, ST., MT (bidang teknik sipil/konstruksi), Dra. Wahju Wulandari, MM (bidang manajemen) dan Silviana, ST., MT (bidang teknik industri).  Rombongan UWG diterima oleh GM PG Meritjan, kepala-kepala divisi (QC, tanaman, pabrik dan AKU) dan para sinder, pada tanggal 13 Agustus 2015, dikemas dalam welcome dinner dan ramah-tamah.   Selain berkenalan juga sekilas membahas acara esok hari.  Malam hari itu rombongan UWG menginap di mess dalam komplek PG Meritjan.  Siang hari sebelumnya, rombongan UWG, dalam panduan Prof. Sukamto sebagai ketua LPPM, melaksanakan monev internal pengabdian di Ponorogo, Trenggalek dan Tulungagung.

foto meritjan uwgfoto meritjan uwg8foto meritjan uwg2Esok harinya, tanggal 14 Agustus 2015, study visit dilaksanakan dengan melihat proses produksi gula di dalam pabrik dipandu kepala divisi pabrik dan jajarannya.  Kunjungan ini sangat beralasan, karena pada tahun 2014 PG Meritjan adalah PG terbaik keempat di Indonesia, atau PG terbaik dalam pengelolaan PTPN X, dengan kapasitas 2.800 ton cane per day (TCD) dan produksi 38 ribu ton gula per tahun.  Pada tahun 2015, target tersebut naik menjadi 3000 TCD dan 42.5 ribu ton gula.

foto meritjan uwg1Selama kunjungan, rombongan wajib mematuhi SOP keselamatan dengan menggunakan perlengkapan pelindung dan melewati jalur (safety line) yang tersedia.  Disain industri pabrik, seluas sekitar satu setengah hektar ini, sangat bersih bagaikan mall atau supermarket. Begitu ada kotoran atau cairan yang keluar dari bejana raksasa proses pengolahan tebu, petugas segera membersihkan.  Sekitar lima tahun yang lalu, kondisi dalam pabrik umumnya terkesan kotor dan kurang higienis.  Perilaku bersih ini telah menghasilkan perubahan budaya disiplin dan tertib.  Rombongan menyaksikan proses mulai dari pasokan tebu (di meja tebu), penggilingan, pemisahan dan pembersihan nira, pemasakan nira, penguapan, pemutihan, pengkristalan, dan packaging.  Pada bagian packaging, rata-rata setiap satu menit, memproduksi packing 50 kg gula dan berpindah tempat untuk diangkut ke gudang gula.  Suasana bersih membuat nyaman rombongan UWG mengamati secara detil proses pengolahan tebu menjadi gula.  Petugas pabrik siap melayani, dan menjelaskan detil produksi gula dengan ramah. Semua proses dalam pabrik saling terkait dan memerlukan sinergi antar unit/lini/bagian.

IMG-20150814-WA0092foto alan uwg1Kompleksitas produksi gula memerlukan kompetensi dan kerjasama seluruh SDM untuk bertahan dalam level optimal mengawal produksi selama masa giling. Menurut Alan, PG Meritjan optimis meraih rendemen 9 persen pada musim giling tahun 2015 ini. PG berupaya untuk menggiling tebu di bawah 12 jam, agar diperoleh rendemen tertinggi. Problem lain PG adalah masih ada jam mesin berhenti yang menjadi sebab utama kerugian pabrik.  Mesin berhenti disebabkan bermacam-macam hal, misalnya listrik terganggu, pasokan tebu berhenti, atau kerusakan mesin.  Kerugian akibat jam berhenti selama satu hari (atau 24 jam) setara dengan kehilangan 1 miliar rupiah.  Pengalaman best practice itu dikemukakan Alan kepada rombongan UWG dalam diskusi usai peninjauan pabrik.   (in)