Novi (hijab merah)

Dengan persiapan yang nyaris kurang dari seminggu, Sabtu 25 Agustus 2018, Novi Meilana Sari, berangkat ke Surabaya mewakili Kampus Inovasi Universitas Widyagama (UWG) Malang untuk mengikuti lomba menulis cerpen pada event Pekan Seni Mahasiswa Indonesia Daerah (Peksimida) Jawa Timur Tahun 2018.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga Surabaya bekerjasama dengan Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) berlangsung cukup meriah, tapi sempat membuat bungsu pasangan Kamisan dan Lilik Fatimah kecil hati. Pasalnya karena ternyata tema yang ditetapkan oleh panitia meleset jauh dari perkiraan dara manis kelahiran Poncokusumo sembilan belas tahun lalu ini.

“Awalnya saya berpikir, tema yang akan diangkat oleh panitia adalah tema Merah Putih atau Agustusan, dan saya sudah menyiapkan tema dan bahan-bahan utama cerita. Eee… ternyata melenceng jauh. Panitia menetapkan tema Revitalisasi Warna Lokal dengan membedah kebudayaan yang berkembang di masyarakat, dan bukan cerita fiksi,” cerita Novi. Setelah berpikir lima menit, akhirnya mahasiswa semester 3 Fakultas Pertanian ini memutuskan untuk mengangkat Budaya Tengger dengan pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari rangkaian upacara Kasada.

Mengangkat tokoh Dandi dan Widhi, Novi mampu mengantarkan pesan moral dalam kemasan budaya ini dalam 10 halaman dalam waktu 5 jam, dengan judul Budayaku adalah Cerminan Jati Diriku.

Ada kebanggaan tersendiri yang dirasakan oleh gadis berkerudung ini karena mendapatkan kesempatan mewakili almaternya untuk beradu kemampuan dan kreatifitas dengan banyak mahasiswa dari perguruan tinggi lain. “Apapun hasilnya nanti, hari ini saya sudah berusaha maksimal untuk mengeksplor kemampuan menulis saya untuk kampus tercinta saya. Mudah-mudahan hasilnya tidak mengecewakan,” harapnya. “Terima kasih kepada pimpinan universitas yang telah memberikan kesempatan ini kepada saya, ” imbuhnya. Hasil lomba ini akan diumumkan pada 3 September 2018. (san/pip/red:rh)