(UWG, 17/03/2018). Salah seorang doktor baru Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang awal tahun 2018 ini adalah Diky Siswanto, ST, MT, PhD. Doktor kelahiran Kota Reog, Ponorogo, alumni University of Leeds ini menyelesaikan studinya tepat selama enam tahun, setelah 10 tahun bergabung dengan kampus dengan Pola Ilmiah Pokok: Keindonesiaan, Keislaman dan Kewirausahaan ini. Bersama tiga orang doktor baru lainnya, Diky menerima penghargaan pada peringatan Dies Natalis ke-46 lembaga pendidikan tinggi yang bernaung dibawah YPPIWM ini. 

Diky adalah doktor keempat lembaga ini yang memilih luar negri sebagai tempat memperdalam studi bidang keteknikannya. Tak tanggung-tanggung, pilihan tempat studinya adalah School of Electronic and Electrical Eng nomer lima di UK dan peringkat 10 besar untuk kualitas riset berdasarkan pemeringkatan The Times and The Sunday Good University Guide pada tahun 2011. Pilihan ini tidak salah karena sampai tahun 2018 ini peringkat tersebut tetap dapat dipertahankan. Termasuk juga ranking 100 University for Academic Reputation in The QS World University Rankings.

“Yang lebih penting, di universitas ini peluang part time job bagi mahasiswa yang berketerbatasan beasiswa sangat dimungkinkan. Disamping itu fasilitas ramah muslimnya juga patut diacungi jempol, masjidnya, store halalnya, dan makanan halalnya. Termasuk juga banyaknya komunitas Indonesia disini,” demikian alasan tambahan ayah tiga anak ini.

Dari perjalanan studinya selama enam tahun di negri orang, suami dari Esti ini berharap, ke depan, lembaga tempat ia mengabdi ini menjadi pilihan masyarakat akademik karena keunggulannya. “Saya ingin sistem informasi di lembaga ini lebih disempurnakan, ada short course berkala untuk para mahasiswa, fasilitas laboratorium yang memadai, atmosfir akademik yang kondusif, fasilitas konseling, dan bimbingan karier yang mendukung proses pembelajaran mahasiswa, seperti yang pernah saya dapatkan,” demikian Diky menggambarkan banyak harapannya.

Doctor of Philosophy dari Prodi Teknik Elektro ini berpendapat bahwa kuantitas dan kualitas sumber daya manusia perguruan tinggi berkorelasi dengan keunggulan dan eksistensi institusi tersebut. “Negara dengan banyak sumber daya manusia berpendidikan tinggi memiliki pengaruh dan peran strategis di percaturan global.” Pendapat ini menutup bincang-bincang dengan lelaki sederhana yang agamis ini. (san/pip/red:rh)