Malang, 11 Februari 2025 – Dr. Hanif Rani Iswari, S.E., M.M., berhasil meraih gelar Doktor Manajemen dengan predikat cum laude dari Universitas Negeri Malang. Pada ujian akhir disertasi yang berlangsung pada Selasa, 11 Februari 2025, Dr. Hanif mempertahankan disertasi berjudul “Perilaku Bootstrapping Pendiri Startup Kota Malang: Pendekatan Fenomenologi Eksistensialis.” Penelitian yang memakan waktu 2 tahun 8 bulan ini mengungkapkan dinamika psikologis dan filosofis di balik keputusan bootstrapping yang diambil oleh para pendiri startup, sekaligus menyajikan kritik terhadap paradigma kapitalisme dalam dunia startup.
Penelitian yang Membuka Wacana Baru
Dalam penelitian ini, Dr. Hanif menggali fenomena startup di Kota Malang, yang meskipun berkembang pesat, dihadapkan pada tingkat kegagalan yang tinggi. Penelitiannya menemukan bahwa 47% startup di Malang gagal melewati “Valley of Death,” fase kritis dalam perjalanan bisnis startup. Dengan menggunakan pendekatan Fenomenologi Eksistensialis, Dr. Hanif mengungkapkan bahwa banyak pendiri startup di Kota Malang menjalani dilema eksistensial yang mendalam: antara mempertahankan efisiensi ekonomi atau tetap setia pada nilai pribadi yang otentik.
Penelitian ini menyoroti pentingnya bootstrapping bukan hanya sebagai strategi finansial, tetapi sebagai ekspresi eksistensial dalam mempertahankan kebebasan, makna hidup, dan otonomi dalam menjalankan bisnis. Sebanyak 87% startup di Malang diketahui mengadopsi strategi bootstrapping untuk mengatasi keterbatasan modal, kelangkaan sumber daya, dan untuk menjaga kendali atas visi awal mereka.
Pengembangan Model Baru untuk Startup yang Lebih Manusiawi
Salah satu kontribusi utama dari disertasi ini adalah pengembangan “Sustainable Existential Bootstrapping Model” (SEBM). Model ini bertujuan untuk membantu startup agar tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan eksistensial. SEBM berlandaskan tiga pilar utama:
- Kebebasan Strategis – Memberikan otonomi bagi pendiri untuk mengambil keputusan tanpa ketergantungan pada investor eksternal.
- Keberanian Inovatif – Menjaga kreativitas dan daya juang dalam menghadapi keterbatasan tanpa mengorbankan nilai-nilai personal.
- Tanggung Jawab Kolektif – Membangun startup yang tidak hanya berfokus pada profit, tetapi juga memberikan dampak sosial dan berakar pada komunitas lokal.
Alternatif Pendanaan: Ekonomi Komunal dan Koperasi
Dr. Hanif juga menyoroti pentingnya model pendanaan berbasis ekonomi komunal sebagai alternatif yang lebih manusiawi dan tidak bergantung pada investor eksternal. Salah satu contoh yang diangkat adalah Koperasi Multi-Pihak Lets Play Indonesia, sebuah inisiatif di Kota Malang yang menawarkan pendanaan berbasis partisipasi kolektif. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi startup untuk berkembang tanpa tekanan dari pemodal besar, dan dapat menjadi alternatif dalam memperkuat keberlanjutan bisnis secara lebih demokratis.
Menggagas Gerakan “Anti-Kapitalisme Toksik” dalam Startup
Dalam penelitian ini, Dr. Hanif mengidentifikasi gelombang baru startup yang menolak paradigma kapitalisme yang eksploitatif. Ia menyebut fenomena ini sebagai “Anti-Startup Kapitalis,” yang menentang pertumbuhan bisnis agresif yang dipacu oleh investasi ventura. Menurutnya, startup tidak seharusnya hanya fokus pada valuasi dan exit strategy, tetapi juga harus memberi ruang bagi pendiri untuk menemukan makna dalam berkarya, memberikan dampak sosial, dan menjaga identitas mereka.
Rekomendasi Kebijakan untuk Ekosistem Startup
Sebagai bagian dari rekomendasi kebijakan, penelitian ini mengusulkan agar pemerintah dan ekosistem startup di Indonesia mendukung:
- Model pendanaan berbasis komunitas yang memungkinkan startup berkembang tanpa tekanan dari pemodal ventura.
- Insentif bagi startup yang mengutamakan nilai lokal dan keberlanjutan, bukan hanya profit semata.
- Pendidikan kewirausahaan yang lebih reflektif, yang menekankan pentingnya kesadaran eksistensial dalam berwirausaha.
Ucapan Terima Kasih
Dr. Hanif mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung perjalanan akademiknya, termasuk Dewan Penguji, Rektor dan jajaran Universitas Negeri Malang, serta mitra penelitian dari Komunitas Startup Kota Malang, Bappeda Kota Malang, dan berbagai pihak yang memberikan wawasan dan kontribusi. Serta Keluarga Besar Universitas Widya Gama Malang.
Menuju Startup yang Lebih Manusiawi
Kelulusan Dr. Hanif Rani Iswari ini tidak hanya menandai pencapaian akademik, tetapi juga membuka wacana baru tentang bagaimana startup bisa berkembang dengan lebih manusiawi, bebas dari tekanan kapitalisme yang eksploitatif. Melalui konsep fenomenologi eksistensialis dalam perilaku bootstrapping, Dr. Hanif mengajak para pendiri startup untuk mengedepankan kebebasan, otentisitas, dan dampak sosial dalam berbisnis.
Selamat kepada Dr. Hanif Rani Iswari atas gelar Doktoral Cum Laude-nya dan kontribusinya dalam menciptakan paradigma baru dalam dunia startup yang lebih manusiawi dan berkelanjutan! (san/pip)
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.