Artikel ini telah terbit di blog kompasiana
Dalam salah satu bahasan matakuliah tentang pembangunan perkotaan, disajikan tiga tujuan (tempat) aktivitas, yakni rumah, tempat kerja, dan rekreasi. Hubungan dan kompleksitasnya, misalnya populasi, jarak, konfigurasi wilayah, mode transportasi, atau sarana pendukungnya, tentu saja menjadi perhatian penting. Sudah tujuh tahun saya mengajar matakuliah itu. Saya baru menyadari ada hal penting yang saya lupakan. Apa itu? Tepatnya adalah sikap dan perilaku manusianya.
Saat tulisan ini dibuat, penulis sedang berada di Rennes, Brittany, Prancis (6 hingga 14 Januari 2010). Rennes adalah kota seni, budaya, dan pendidikan. Dapat dibayangkan bahwa ekonomi kota ini disupport sepenuhnya sektor jasa; dan banyak mendapat kunjungan wisatawan. Penulis tidak bermaksud membandingkan, tetapi kota sejenis di Indonesia, yang dapat disejajarkan (mari kita doakan) adalah Yogyakarta, Bandung dan Denpasar.
Mobilitas manusia di Rennes sangatlah tinggi (dalam tiga tujuan di atas). Semuanya berjalan teratur, efisien dan simpel. Tepatnya sistematis. Teratur karena semua kebutuhan manusia dipenuhi secara baik dan dinamis, mengikuti keinginan setiap individu. Efisien karena kebutuhan manusia dipenuhi dengan nyaman, murah dan tanpa resiko (cost). Simpel karena kebutuhan manusia dipenuhi langsung, cepat dalam ukuran waktu, dekat dalam ukuran jarak.
Setiap akan pergi ke suatu tujuan, saya terlebih dahulu harus membaca, menyimak, dan menganalisis jadwal. Baru kemudian memutuskan berangkat dari apartemen. Memang semua kehidupan disini sudah terskedul. Ada jadwal kereta dan jadwal bis, disesuaikan dinamika kehidupan manusia. Apalagi saat ini musim dingin (mencapai -5oC), saya harus tepat jadwal menunggu di halte bis. Karena menunggu lebih dari lima menit, akan menggigil kedinginan. Saya sempat mengalaminya karena ketinggalan bis, padahal sudah berlari. Bis sudah
beranjak berangkat lagi sekalipun saya sudah ada di bagian belakang bis. Pemandangan berlari mengejar bis adalah hal yang biasa.
Sistem disini bisa berjalan karena semua manusianya mau membaca, menyimak dan mematuhi aturan. Tidak ada tawar-menawar. Pemerintah telah membangun sistem informasi yang baik, mudah diperoleh, mudah diakses. Manusianya tinggal mematuhi.
Dengan banyak membaca, kita akan memperoleh kemudahan.., dan Insya Allah kesejahteraan
Rennes, 11 Januari 2010