PROFESIONAL

Pada saat sekarang, bekerja secara profesional sungguh sangat tidak mudah.  Mengapa demikian? Karena kriteria profesional itu sangat berat (UU Guru dan Dosen): (i) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (ii) memiliki komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggung jawab, (iii) memperoleh penghasilan sesuai dengan prestasi kerja, (iv) memiliki jaminan perlindungan hukum, dan (v) memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan.  Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Hal tersebut bukan hanya terbatas di pekerjaan profesi guru dan dosen.  Penulis melihat banyak profesi-profesi lain juga demikian.  Umumnya mereka itu tidak serius atau ragu-ragu terhadap profesinya.  Mereka berpikir, bersikap dan berperilaku yang tidak produktif atau terjebak dalam kebuntuan.  Mereka sering membuang waktu, ngobrol kesana kemari, ghibah, atau melangkah tanpa arah.  Mereka mengalami hambatan untuk mengupgrade keahlian sesuai standar mutu atau norma tertentu seiring dengan perkembangan lingkungan strategis.  Intinya mereka tidak mau terus belajar, mengasah kemampuannya untuk menjawab mermasalahan yang terus berkembang.  Mereka cenderung pragmatis, akhirnya memilih alternatif (double) profesi lain.  Lihat saja, ada PNS merangkap kontraktor, calo proyek, atau rekanan; ada polisi merangkap Satpam; ada advokad merangkap LSM; politisi merangkap pengusaha; dan lain sebagainya.

Penulis melihat bahwa permasalahannya ada pada individu yang tidak tangguh, atau tidak militan dalam menggeluti satu profesi.  Karakter profesional juga (banyak) ditemukan pada PNS, polisi, advokad, politisi yang benar dan serius berprofesi sehingga sukses dalam kariernya.  Mereka mengalami proses pembelajaran luar biasa dalam hidupnya.  Bertemu dengan banyak orang di berbagai ruang dan waktu untuk meningkatkan dan mengasah ilmu pengetahuan dan ketrampilan.  Mereka rajin, tekun dan cermat mendalami pekerjaan dan profesinya dilandasi ukuran mutu kinerja yang terukur.  Mereka bisa profesional, mengapa yang lain tidak.  Jadi alasan gaji rendah sungguh tidak tepat.  Sudah banyak orang yang mengalami hal yang sama (gaji rendah), tapi mereka tetap tangguh untuk belajar dan terus belajar… sehingga memperoleh nilai tambah yang signifikan, antara lain promosi jabatan, kepercayaan (amanah) atau tantangan profesi lain.

Tetap sabar, tangguh dan militan untuk menggeluti satu profesi.  Jangan merangkap profesi lain.

Bacaan Tambahan (dari Seminar Membangun Karakter Dosen yang Tangguh dan Militan, di Universitas Widyagama Malang, 23 Maret 2011):

  1. Naskah Penulis (1, 2)
  2. Naskah Prof. Soetandyo Wignjosoebroto

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *