Madinah yang Tenang
Masjid Nabi pada dini hari (koleksi pribadi)

Madinah yang Tenang

Masjid Nabi pada dini hari (koleksi pribadi)
Masjid Nabi pada dini hari (koleksi pribadi)

Penulis merasa sulit membuat judul tulisan ini.  Memberikan predikat bagi kota Madinah ini memang tidak mudah.  Kota ini, menurut penulis, memiliki kesan yang baik, agung, harmoni, sejuk, nyaman, aman, indah dan lain-lain.  Kota ini selalu welcome bagi siapa saja, khususnya umat muslim.  Di Madinah, Rasulullah memulai berjuang dengan pendekatan yang berbudaya, dan Islam mulai diterima oleh masyarakat secara luas dari kota ini, dan seterusnya ke kota, wilayah, dan negeri lainnya.  Banyaknya predikat itu, menjadi kesulitan mencari kata yang sepadan.  Karena itu, penulis menggunakan kata dalam judul, lebih merupakan jalan tengah, yang bermakna kebaikan paripurna bagi kota Madinah.

masjid nabi madinah 2014ePenulis bersyukur, bisa hadir di kota ini untuk yang ketiga kali.  Selalu ada kesan sejuk dan tenang ketika memasuki kota Madinah.  Itu semuanya karena ada kehadiran Rasulullah di kota ini.  Penulis merasa ada gaya tarik psikologis menuju kota ini.  Cinta kepada Rasulullah menjadi penarik, mengikat hati setiap muslim, mengembangkan rasa rindu akan rasul yang sangat mencintai umatnya.  Rasulullah diutus oleh Allah sebagai penyempurna martabat manusia, menjadi teladan kemanusiaan untuk menempatkan harkat manusia sebagaimana tuntunan Al Quran.  Rasulullah menuntun agar umat manusia beribadah hanya kepada Allah bukan yang lain.

Makam Nabi (koleksi pribadi)
Makam Nabi (koleksi pribadi)

Siapa yang tidak cinta Rasul? Pertanyaan itu penting untuk diuraikan. Rasulullah telah berkomitmen untuk mencintai umat muslim.  Hidup, pengorbanan dan doa-doa Rasulullah hanya untuk umat muslim disertai pengharapan akan kasih sayang Allah.  Setiap rasa sakit yang diderita Rasulullah, ia selalu bersabar, dan meminta kepada Allah agar jangan ditimpakan kepada umat manusia.  Rasul mengajak umat manusia untuk beribadah kepada Allah, dengan harapan agar kasih sayang Allah selalu tercurah.  Kelak nanti, Rasul akan menunggu umatnya yang taat itu, dan dapat bersama-sama bersama memasuki surganya Allah.

masjid nabi madinah 2014a
Salah satu majelis ilmu di masjid nabi

Tetapi sayangnya, masih banyak umat manusia belum sepenuhnya tunduk kepada Allah dan sesuai tuntunan Rasulullah.  Kebanyakan manusia, dalam hati, pikiran, sikap, dan perilakunya masih jauh dari Allah, tidak taat kepada Allah, menomorduakan Allah, bahkan melupakan dan mengingkari Allah.  Betapa banyak kita masih mempersekutukan Allah, dari yang nampak nyata maupun secara halus.  Masih banyak umat manusia, bahkan yang muslim pun terjebak dalam kepentingan dunia semata, mengutamakan materi, mementingkan pangkat, atribut dan derajad dunia. Hati mereka tertutup dari kebenaran, mengutamakan rasio, sombong, terjebak dalam kebodohan dunia.  La Ilaha Illallah.

Rindu kepada Rasulullah ini, adalah ungkapan ketundukan kepada Allah.  Sungguhpun hati dan jiwa manusia (termasuk penulis) masih penuh dosa dan kesalahan, namun selalu berharap akan kasih sayang dan ampunan Allah, sebagaimana yang diinginkan Rasulullah kepada umatnya.  Hal inilah yang membuat hati senantiasa bergetar memasuki kota Madinah yang tenang.  Air mata meleleh seolah bertemu dengan sang kekasih, Rasulullah, yang senantiasa mendoakan umatnya.   Allahumma shalliala Sayyidina Muhammad

Persiapan buka puasa di Masjid Nabi (koleksi pribadi)
Persiapan buka puasa di Masjid Nabi (koleksi pribadi)

 

  • Ya Allah ampuni hambamu ini.
  • Jadikanlah jiwa kami tenang seperti Madinah
  • Pertemukanlah kami dengan Rasulullah yang senantiasa mengasihi kami

Madinah, 15 Desember 2014

Tulisan terkait:

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *