Kampung Madinah yang Syahdu

Bagi penulis, setiap perjalanan selalu memberikan kesan yang unik dan menarik.  Perjalanan, baik itu jauh atau dekat, sendirian atau berombongan, dengan moda transportasi apapun, dimanapun lokasinya, atau apapun tujuannya, sudah selayaknya dinikmati.  Hal ini juga membuat hati lebih nyaman, tenang dan terang.  Dengan menikmatinya, banyak hal, pengalaman, dan manfaat diperoleh.  Penulis sering berpikir lama memahaminya dibalik apa yang nampak.  Penulis biasa melepas pikiran untuk menyerap informasi dan pengalaman.  Penulis selalu penasaran untuk menelaah lebih dalam fenomena sesungguhnya.  Perjalanan kali ini, sambil menikmati liburan 1 Muharam 1434H, yakni ke Kampung Madinah, benar-benar sangat luar biasa, sungguh sangat berkesan. 

GENERASI MUDA DAN PROFESIONALISME

http://sphotos-a.xx.fbcdn.net/hphotos-ash3/c0.0.330.330/p403x403/536457_498506756840461_2082088686_n.jpgDelapan puluh empat tahun lalu, 28 Oktober 1928, di Gedung OostJava, Jakarta; pemoeda-pemoeda di seluruh nusantara dari (Jong) Sumatera, Jawa, Borneo, Celebes, Ambon dan lain-lain berikrar untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia.

Pertama, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.  Kedoewa,  Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Pancasila dan kualitas SDM

Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi atau falsafah terlahir dan telah membudaya di dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.  Nilai-nilai itu tertanam dalam hati, tercermin dalam sikap dan perilaku serta kegiatan lembaga-lembaga masyarakat. Dengan perkataan lain, Pancasila telah menjadi cita-cita moral bangsa Indonesia, yang mengikat seluruh warga masyarakat baik sebagai perorangan maupun sebagai kesatuan bangsa (Poespowardojo dan Hardjatno, 2010a).   Namun demikian nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara harus diimplementasikan sebagai sumber dari semua sumber hukum dalam negara dan menjadi landasan bagi penyelenggaraan negara.

Pancasila dan Kepemimpinan Nasional

ABSTRAK.  Fenomena globalisasi berpengaruh kepada pergeseran atau perubahan tata nilai, sikap dan perilaku pada semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Perubahan yang positif dapat memantapkan nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan mengembangkan kehidupan nasional yang lebih berkualitas.  Tuntutan dan aspirasi masyarakat terakomodasi secara positif disertai upaya-upaya pengembangan, peningkatan pemahaman, penjabaran, pemasyarakatan, dan implementasi Pancasila dalam semua aspek kehidupan.   Adapun perubahan yang negatif harus dideteksi dan diwaspadai sejak dini serta melakukan aksi pencegahan berbagai bentuk dan sifat potensi ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

SERBA-SERBI IDUL ADHA 2012/1433H

Hari raya Idul Adha 1433H kali ini memberikan memori dan kesan berbeda.  Banyak faktor sehingga hari raja haji ini selalu menarik. Ada kecenderungan kehidupan keagamaan yang makin baik di dalam masyarakat.  Hal ini dapat dilihat dari tingginya minat berhaji, atau peningkatan jumlah hewan kurban.   Ini juga berkaitan dengan kemajuan pembangunan ekonomi dan teknologi informasi.  Serba-serbi Idul Adha dikemukakan berikut.

KH Maftuh Said: Kurdi dan Cengkir

Penulis sungguh bersyukur mendapat kesempatan luar biasa, bisa bertemu banyak orang, dari berbagai kalangan, tempat dan waktu; memperoleh pengalaman berharga.  Tulisan-tulisan dalam blog ini merupakan hasil olah pikir dari pengalaman tersebut.  Sesuai tujuan blog sejak awal, penulis ingin membaginya kepada pembaca.  Penulis ingin berbagi pengalaman positif ini secara alami, tanpa bermaksud menggurui.  Pengalaman tersebut sekalipun hal-hal ringan, dapat menjadi pembelajaran luar biasa.  Tulisan ini adalah hasil dari mengikuti pengajian di Pondok Pesantren (PP) Al Munawwariyyah, Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, pada tanggal 3 Nopember 2012.

Global Competitiveness Index 2012/2013

The Global Benchmarking Network, with its annual Global Competitiveness Reports, and other topical and regional reports, offers a structured, systematic and comprehensive approach to identifying and measuring the drivers of…

WILAYAH PERBATASAN DAN DAYA SAING EKONOMI

Pemanfaatan geografi Indonesia dilaksanakan seoptimal mungkin dengan mengembangkan seluruh potensi sumberdaya wilayah untuk menghasilkan kesejahteraan dan keamanan.  Kawasan perbatasan adalah wilayah kabupaten/kota yang secara geografis dan demografis berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas. Kawasan perbatasan negara meliputi perbatasan darat dan laut termasuk pulau-pulau kecil terluar2) (RPJMN 2010-2014).  Berdasarkan UU 26 tahun 2007 (Penataan Ruang),  kawasan perbatasan merupakan kawasan strategis dari sudut pertahanan dan keamanan yang diprioritaskan penataan ruangnya.   Pengembangan dilakukan dengan mengubah arah kebijakan dari orientasi ke dalam (inward looking) sebagai wilayah pertahanan, menjadi ke luar (outward looking), yang menempatkan kawasan perbatasan sebagai wilayah pertahanan dan untuk meningkatkan aktivitas perekonomian.