Puasa, 17 Agustus dan Perubahan

Tulisan ini telah terbit di blog kompasiana.

Pada tahun ini, 17 Agustus 2011 akan bertepatan dengan hari Rabu 17 Ramadhan 1432 H.  Momentum yang sama akan terjadi lagi 65 tahun akan datang, yakni pada 17 Agustus 2076 yang sama dengan hari Senin 17 Ramadhan 1499 H.  Mengenang puasa dan peringatan 17 Agustus memiliki makna dalam banyak hal.  Makna tersebut adalah perjuangan bangsa ini dalam mengupayakan dan menuntaskan permasalahannya.

Bertemunya dua guru

Banyak kejadian yang penulis rekam dalam hidup ini.  Yang sangat khusus adalah silaturahim.  Silaturahim senantiasa memunculkan hal yang baru.  Ada yang gembira, sedih, haru dan lucu. Katakanlah bertemunya dua orang yang lama terpisah, pastilah menghasilkan potret kejujuran, obyektivitas dan alamiah.  Jujur yang penulis maksud adalah ungkapan yang dinyatakan apa adanya saat bertemu.  Obyektif menyangkut cerita yang terjadi sebenarnya.  Alamiah artinya terjadi begitu saja tanpa direkayasa.  Gambarannya mungkin seperti anak-anak yang saling berceloteh satu sama lain tanpa dibatasi belenggu jabatan atau posisi saat itu.

Pengendalian Diri dan Kemakmuran

Seorang tetangga menyatakan bahwa potensi usia manusia saat ini (khususnya manusia Indonesia) bisa mencapai 100 tahun.   Namun tidak banyak orang bisa mencapai usia tersebut.  Orang yang berusia sekitar 70 tahun sudah merasakan hal yang luar biasa, terlebih dalam keadaan sehat lahir dan batin.  Orang tersebut tentu memiliki hal yang istimewa, yang patut diteladani dalam hal cara berpikir, bersikap dan berperilaku.  Terlebih, dalam dunia modern saat ini banyak sekali tuntutan ‘duniawi’ yang sering membuat lengah seseorang sehingga menghasilkan penderitaan lahir maupun batin.

Puasa dan Kesalehan Sosial

Marhaban ya Ramadhan.  Selamat datang bulan Ramadhan.  Bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam sedunia, bulan yang memberikan rahmat, hidayah dan ampunan.  Bulan dimana setiap orang mempersiapkannya untuk berlomba-lomba beramal dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Subhana Wa Ta’ala.  Salah satu hikmah puasa adalah menciptakan, mempererat dan mengembangkan ikatan tali persaudaraan.  Dalam bulan puasa ini, setiap hamba Allah berupaya sebanyak-banyaknya melaksanakan ibadah dan beramal dalam rangka meningkatkan derajad ketaqwaan sekaligus menunjukkan kasih sayang kepada sesamanya sebagaimana kasih sayang Allah kepada umatnya.  Sebagian orang ramai-ramai mendatangi masjid untuk beribadah, yang lain bersedekah ke keluarga miskin, anak yatim, atau ada pula bersilaturahim ke sanak saudara dan handai  taulan.

GENERASI MUDA DAN PANCASILA

Akhir-akhir ini mulai banyak dibicarakan atau dipertanyakan wawasan kebangsaan generasi muda.  Banyak momentum mengangkat hal tersebut.  Saat peringatan hari Pancasila 1 Juni 2011, ada kebutuhan untuk mengaktulisasikan, merevitalisasi, dan memantapkan nilai-nilai Pancasila.  Salah satu rumusan hasil kongres Pancasila ke III di Surabaya 31 Mei – 1 Juni 2011 adalah dengan melibatkan generasi muda sebagai subyek pengembang nilai-nilai Pancasila.  Generasi muda diharapkan memberikan peran dan kontribusinya yang kelak juga akan menjadi aktor pembangunan nasional di masanya.

Berbagi kebahagiaan

Bill Gates, pasti banyak yang mengenalnya.  Ia adalah pendiri Microsoft pada dekade 1970an.  Seorang Bill Gates adalah sosok pendiam, lugu, cenderung pemalu dan santun, namun tidak kekurangan dalam hal ambisi.  Ambisi sebagai entrepreneur pada diri Bill Gates sangat menonjol.  Di dalam teamworknya, ia menunjukkan sebagai leader yang rendah hati sekaligus mengayomi.  Ia mau makan siang bersama dengan karyawan tanpa memperlihatkan ia sebagai seorang boss Microsoft.  Pada tahun 2000, ia mundur dari jabatan CEO Microsoft dan terjun dalam kegiatan sosial.  Ia dan istrinya melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation, banyak memberikan bantuan dan beasiswa universitas kaum minoritas, penyandang AIDS dan kegiatan sosial lain di negara berkembang.    Ia merasa berbahagia ketika bisa membahagiakan orang lain dalam aksi sosialnya.

Menulis

 
Hatiku bergetar, berdegup
Pikiranku mengambang, merenung
Kakiku beranjak, melangkah
Tanganku mengasah
 
Hari ini aku pasrah, kujalani
Kemarin aku ikhlas, kulalui
Esok aku bersiap, menghadap
Kapanpun tanganku berharap
 

Pesona Ekowisata Candirejo, Borobudur

Harapan itu akhirnya terpenuhi.  Tepatnya tanggal 21 Juni 2011, penulis berhasil tiba di Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang.  Penulis merasa sangat bersyukur karena ada kemudahan yang membawa penulis bisa mengunjungi desa yang populer ini.  Sungguh surprised, kegiatan yang tujuan utamanya untuk finalisasi penerbitan buku (berjudul Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan) di penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta itu; berbuah manfaat luar biasa.