Sri, aku gak wawoh (Sri, aku tidak mau berteman)
Artikel ini telah terbit di kompasiana
Dalam suatu diskusi kelompok suatu matakuliah, seorang mahasiswa namanya Sri, mempunyai pendapat yang brilian. Sri memang memiliki kemampuan akademik yang menonjol, dan mampu menjelaskan materi diskusi dengan baik, disertai kronologi dan landasan konsep keilmuan. Yang terjadi, suasana diskusi menjadi terbelah, sebagian menyetujui pendapat Sri, sebagian lainnya yang dimotori Kus menolak. Kelompok pendukung Sri berada di atas angin karena didukung dosen fasilitator. Diskusi akhirnya ditutup dengan menyisakan suasana dongkol di pihak pendukung Kus.
MENGAPA SISTEM?
Ada suatu plesetan kurang lebih seperti ini. Bila suatu sistem dalam organisasi tidak berjalan, maka yang berlaku adalah sinten (siapa). Sinten kemudian akan menentukan jalannya organisasi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Kekurangannya, biasanya berupa pinten (berapa) yang tentu saja tidak cukup sekali, tetapi pinten-pinten. Pinten inilah yang melahirkan permasalahan dalam organisasi, penyalahgunaan wewenang, korupsi dan lain sebagainya. Pembaca tentunya paham dengan plesetan segitiga sistem-sinten-pinten tersebut.
Hidup Tanpa Empedu
Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, aku sering merasakan maag dan kembung. Perut juga terasa sebah, sehingga makan hanya tiga atau empat sendok saja sudah terasa penuh. Perut juga terasa sesak. Pada saat itu aku pikir, penyebabnya karena mungkin makan tidak teratur, banyak pikiran dan faktor psikologis lainnya. Bila terasa agak berat, aku biasanya minum obat maag. Terkadang maag itu hilang, tetapi juga tidak berkurang. Hingga saat itu, aku menganggap sakit maag biasa. Toh, aku masih dapat beraktivitas normal
Namun dalam beberapa waktu belakangan (sejak akhir Januari 2009), ada tambahan keluhan berupa meningkatnya suhu tubuh. Kata orang sejenis meriang, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, aku sempat ukur kurang lebih sekitar 37.5 derajat Celcius. Itu terjadi terutama mulai pagi hari, jam 7.00 hingga sore hari. Biasanya sore hari, saat pulang dari kantor badan terasa lemas sehingga maunya langsung tidur. Hal ini hampir aku rasakan setiap hari. Bila meriang itu agak berat, aku ijin tidak masuk kantor.
Musim Dingin dan Korupsi
Kawan saya yang sedang studi di Prancis bertanya, mengapa Prancis sangat maju, padahal setiap musim dingin produktivitas ekonomi melambat, bahkan tidak aktif. Saya kaget dengan pertanyaan itu? Kawan saya itu kandidat PhD, orangnya sepertinya Prancis banget. Saya termenung dengan pertanyaan itu. Kawan tadi menjawab sendiri tanpa ekspresi, karena di Prancis tidak ada korupsi.
Kembalinya Sang Penggembala
