Terompet Tahun Baru

Tulisan ini telah terbit di blog kompasiana

Mengawali tahun baru banyak harapan disampaikan, keinginan dituangkan, agenda disusun, dan lain-lain ditargetkan.  Semua itu adalah bagian dari upaya memperbaiki, meningkatkan dan memperbaharui pencapaian dan hasil dari tahun sebelumnya.  Momentum tahun baru menjadi khusus karena dijadikan awalan atau tonggak pembaharuan.  Tahun baru, baik karena menjadi agenda formal kelembagaan, atau alasan individual; menuntut siapa saja melakukan evaluasi, introspeksi, sebagai bahan perbaikan untuk kehidupan akan datang.

Tersenyum..

Tersenyum membutuhkan kesadaran penuh berpikir positif, mengekspresikan maksud atau sesuatu baik kepada orang lain.  Tersenyum demikian dapat memberi energi positif kepada orang sekeliling dan memberi manfaat yang nyata dalam kehidupan.  Namun, tidak mudah membuat orang tersenyum.  Di banyak kesempatan di tempat-tempat publik, bisa dihitung jari mereka yang memberikan senyuman. Suasana demikian tidak kondusif untuk berbagai keperluan. Suasana sangat formal, kaku, dan tidak cair.  Tidak salah bila banyak saran untuk menggalakkan kebiasaan tersenyum, semboyan senyum disosialisasikan.  Dalam pelatihan-pelatihan ada break tertentu untuk membuat suasana tersenyum.  Dalam ibadah haji, tersenyum memiliki makna dan manfaat yang luar biasa.

Ya Allah

 
Kami bukan siapa-siapa
Kami tidak punya apa-apa
Kami tidak mampu apa-apa
Kami terlalu banyak bertanya

Yang kami tahu,

Kami ingin mendekatkan diri kepadaMu
Kami ingin ada dijalanMu
Kami ingin mengabdi untukMu
Kami ingin menyembahMu

Bersholawat

 Jabal Nur membentangTampak manusia bergegas mendakiMenembus batas keingintahuanDimana Rasululloh pernah menyendiri Ya Rosululloh Engkau telah tunjukkan jalan terangEngkau uraikan batas kegelapanJalan manusia dapat hidup tenangJalan manusia menggapai kedamaian Mekah, 2 Nopember 2011

Wajah-wajah . .

Penulis agak ragu memulai menulis. Takut mengganggu kekhusukan beribadah haji.  Namun hasrat menulis ini nampaknya tak tertahankan.  Beberapa tulisan selama ibadah haji akan muncul tidak secara berurutan, lepas-lepas, temanya perihal yang ringan-ringan atau mungkin serius, juga berbentuk puisi, yang mengalir dari pengamatan atau pikiran spontan. 

Pamit Haji 1432H

Haji 1432H“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”(Ali Imran: 97)

Sabar dan tenang bekerja

Seorang kawan memberi nasehat, agar tetap sabar menghadapi kehidupan.  Kesabaran bermakna meletakkan posisi kebenaran pada tempatnya (organisasi).  Kesabaran mencegah pengambilan keputusan yang tidak tepat.  Kesabaran menunjukkan proses pembelajaran.  Kesabaran itulah yang membuat kehidupan tetap bertahan.  Kawan tersebut melanjutkan:” Lima tahun yang lalu kita juga menghadapi masalah yang kurang lebih sama.  Dan ternyata keadaan masih bertahan.  Itu semua karena semua orang mau belajar di dalam kerangka budaya organisasi.

Berpikir aneh

Sebastian Vettel telah memenangkan juara dunia ajang F1 tahun 2011, kendati masih menyisakan empat balapan hingga akhir musim.   Ia memegang rekor termuda menjadi juara dunia dua kali berturut-turut, memecahkan rekor lama yang dipegang Schummy.  Hingga balapan ke lima belas di Suzuka, Jepang, ia telah memenangi 9 balapan. Tulisan ini tidak berkehendak mengulas perihal balapan F1.  Tetapi mencoba melihat sisi lainnya, dengan mengutip kata-kata Vetel: ”Saya pikir, ketika kita mulai berpikir terlalu banyak, apalagi yang di luar kendali kita, maka biasanya yang kita inginkan justru terlepas.  Dan itu salah.  Aku tidak mau berpikir aneh-aneh” (Jawapos, 7 Oktober 2011) .  Pernyataan Vettel itu disampaikan ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang peluangnya memenangi balapan musim ini.