Yang dirindukan

Setiap orang mengenal nama Bilal, lengkapnya Bilal bin Rabah.Bilal adalah seorang mantan budak yang dimuliakan Rasulullah, dan menjadi pelantun adzan yang suaranya amat merdu.  Bilal mengalami kesedihan yang luar biasa…

Bertemu saudara muslim di Thailand: (1) Meningkatkan iman dan taqwa

Suatu hari penulis diajak seorang kawan, pak Lukman, untuk melakukan perjalanan ke Thailand.  Penulis tanpa pikir panjang mau menerima tawaran itu, asal waktunya memungkinkan dan tidak ada udzur.  Tawaran itu memang belum fix karena belum ada jadwal resmi.   Maksudnya, itu adalah sebagai pemberitahuan awal, sehingga bila tiba saatnya maka penulis sudah menyiapkan diri segala sesuatunya.  Penulis pun diminta mengirim email paspor, sebagai persiapan untuk ticketing. 

Bertemu saudara muslim di Thailand: (2) Makan kembul dan silaturahim

Sudah menjadi kelaziman, panitia ijtima akan sibuk mengurusi kebutuhan makan para jamaah.  Mereka tentu ingin memberikan kesan silaturahim yang baik, dengan layanan makan.  Bisa dibayangkan bagaimana kerja bagian dapur untuk melayani 2500 jamaah asing dan sekitar 30 ribu jamaah lokal.  Pekerjaan ini dilakukan tiga kali sehari, masing-masing sekitar jam 8.00, 13.00 dan 20.00, selama sekitar lima hari (17 hingga 21 Januari 2014). Setiap jadwal makan, panitia diperkirakan menyediakan sekitar 5000 nampan.  Bila dihitung setiap nampan berisi setara 0.20 kg beras, maka memerlukan sekitar 1000 kg beras setiap jadwal makan, atau 3000 kg beras sehari.    Jamaah diberi kesempatan makan setelah mengikuti bayan atau selesai sholat.  Mereka bergegas ke sekitar dapur untuk mendapatkan tempat. Itu sebabnya dapat dimengerti panitia berkali-kali menyampaikan permohonan maaf (melalui sound system) tentang kekurangan dalam hal layanan makan ini.

Nego dan Nekat

Seorang kawan dosen, sebut saja namanya Budi, saat ini hidupnya sudah tergolong ‘berhasil’.  Berhasil dalam arti ia mampu menjalankan fungsi sebagai dosen dengan baik.  Ia mampu tidak hanya mengajar atau memberi kuliah, tetapi juga sering mengerjakan penelitian melalui program-program hibah dari DP2M Dikti.  Ia berkali-kali memperoleh Skim Hibah Penelitian kompetitif tingkat nasional.  Tidak hanya itu, ia sering dipinjam oleh lembaga PT lain untuk mengajari dosen menulis proposal penelitian.  Itu sudah terjadi sejak tujuh tahun yang lalu.  Karena pengalamannya itu, ia pun telah dipercaya oleh Dikti menjadi reviewer penelitian dosen tingkat nasional.  Penulis bertemu beberapa kali dengan Budi ini dalam forum-forum penelitian.

Abah Hafidz, Hidup untuk Memelihara

Sebuah tanaman yang terlihat subur, cantik dan  indah, adalah hasil kerja keras dan kecintaaan dari yang memelihara.  Tanaman tersebut punya nilai tertentu karena sentuhan pemeliharaan.  Memelihara tanaman tidak sekedar menanam,…

Meresapi bacaan Talbiyah

Bacaan talbiyah itu senantiasa berdengung di telinga, terucap dibibir, meresap di dalam hati .. khususnya saat musim haji.Bagaimana tidak? Orang yang pernah berangkat haji akan selalu mengingatnya.Sejak berangkat dari tanah…