Kampung Madinah yang Syahdu

Bagi penulis, setiap perjalanan selalu memberikan kesan yang unik dan menarik.  Perjalanan, baik itu jauh atau dekat, sendirian atau berombongan, dengan moda transportasi apapun, dimanapun lokasinya, atau apapun tujuannya, sudah selayaknya dinikmati.  Hal ini juga membuat hati lebih nyaman, tenang dan terang.  Dengan menikmatinya, banyak hal, pengalaman, dan manfaat diperoleh.  Penulis sering berpikir lama memahaminya dibalik apa yang nampak.  Penulis biasa melepas pikiran untuk menyerap informasi dan pengalaman.  Penulis selalu penasaran untuk menelaah lebih dalam fenomena sesungguhnya.  Perjalanan kali ini, sambil menikmati liburan 1 Muharam 1434H, yakni ke Kampung Madinah, benar-benar sangat luar biasa, sungguh sangat berkesan. 

SERBA-SERBI IDUL ADHA 2012/1433H

Hari raya Idul Adha 1433H kali ini memberikan memori dan kesan berbeda.  Banyak faktor sehingga hari raja haji ini selalu menarik. Ada kecenderungan kehidupan keagamaan yang makin baik di dalam masyarakat.  Hal ini dapat dilihat dari tingginya minat berhaji, atau peningkatan jumlah hewan kurban.   Ini juga berkaitan dengan kemajuan pembangunan ekonomi dan teknologi informasi.  Serba-serbi Idul Adha dikemukakan berikut.

KH Maftuh Said: Kurdi dan Cengkir

Penulis sungguh bersyukur mendapat kesempatan luar biasa, bisa bertemu banyak orang, dari berbagai kalangan, tempat dan waktu; memperoleh pengalaman berharga.  Tulisan-tulisan dalam blog ini merupakan hasil olah pikir dari pengalaman tersebut.  Sesuai tujuan blog sejak awal, penulis ingin membaginya kepada pembaca.  Penulis ingin berbagi pengalaman positif ini secara alami, tanpa bermaksud menggurui.  Pengalaman tersebut sekalipun hal-hal ringan, dapat menjadi pembelajaran luar biasa.  Tulisan ini adalah hasil dari mengikuti pengajian di Pondok Pesantren (PP) Al Munawwariyyah, Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, pada tanggal 3 Nopember 2012.

Selamat jalan, Kolonel Pok

Pada tanggal 11 Agustus 2012, meski hari Sabtu, aktivitas berjalan seperti biasa.    Di kampus sedang ada seleksi beasiswa untuk mahasiswa baru Universitas Widyagama Malang 2012/2013.  Penulis menunggu proses seleksi hingga selesai.  Kemudian, penulis pulang dan tiba di rumah sekitar jam 14.30.  Di rumah, penulis segera posting berita tentang seleksi beasiswa.  Ketikan jari sebelas terus menyambung kata demi kata untuk merangkai berita dilengkapi gambar dari kamera.  Penulis juga membuka facebook (FB), dan berita dotcom.  Setelah edit redaksional, posting dipublish dan dishare di FB.

Tidak ada yang aneh hingga saat itu.  Status FB biasa-biasa saja hingga mata terbelalak dari sebuah status seorang kawan .. Rest in Peace.  Yang benar saja, ini .. berita duka, pikir penulis.  Sangat sulit dipercaya.. tertulis Rest in Peace Pok, status tersebut dilengkapi foto empat ibu mengapit seorang pria.  Foto pria itu,.. penulis sangat kenal, ia adalah Pok.  Wajahnya sangat khas Indochina dengan mata sipit.  Badannya setinggi 175 cm dengan postur ramping sebagaimana umumnya tentara. Nama lengkapnya Seangaroon Armonthawonsakul, seorang tentara AD Thailand dengan pangkat kolonel.  Ia adalah teman saat sama-sama pendidikan Lemhannas tahun 2010.  Rasa penasaran masih muncul.

Mengapa harus ngeblog?

Ngeblog adalah suatu aktivitas menulis, berkreasi menulis atau berbagi tulisan di suatu blog.   Adapun para aktivis atau penulis blog disebut sebagai  Blogger.  Blogger telah menjadi trending, atau  suatu identitas baru yang menjadi kebanggaan pribadi para penulis blog.  Pertanyaannya: Mengapa harus ngeblog?  Hal itu disampaikan oleh banyak orang. Pertanyaan secara halus, misalnya: “Saya sudah bisa email, FB, sms, dan berhubungan dengan kawan-kawan di lain tempat.  Rasanya itu sudah cukup, mengapa perlu ngeblog atau mendisain website sendiri?  Adapun pertanyaan yang teramat jelas, misalnya, biar itu dikerjakan oleh operator, saya bisa bayar mereka untuk membuat blog? Pertanyaan seperti itu memang wajar.  Dan memang semua sedang mengalami proses.  Ibarat orang inginnya nonton bola layaknya pertandingan Persija vs Arema, tapi masalahnya ini hanya turnamen tarkam (antar kampung).  Dan celakanya penonton keburu negative thinking, padahal dalam turnamen tarkam pun ada pemain sekualitas Noh Alamshah (mantan Arema, sekarang di Persib Bandung).

Generasi Muda, Indonesia

Memahami generasi muda Indonesia pada saat ini, senantiasa menarik.  Mereka selalu semangat, bergerak cepat, mengejutkan, terkadang menghilang, mudah ditebak tetapi sulit diprediksi, smart, antusias .. tapi ada pula yang hopeless. Yang menggembirakan, saat mereka menunjukkan semangat, kreativitas dan belajar tak kenal lelah, bangun pagi sejak shubuh hingga larut malam seolah-olah kekurangan waktu.  Yang mengecewakan, saat melihat anak-anak muda membuang waktunya, malas bangun pagi, konsumtif, bermain, dan loyo menghadapi tantangan. 

FB untuk bekerja dan berbagi

Data peringkat website Indonesia (Top Sites in Indonesia) menurut Alexa.com, tertanggal 29 April 2012, tertinggi adalah facebook.com (FB), diikuti oleh google.co.id, google.com, blogspot.com, yahoo.com … dan twitter pada peringkat sepuluh.  Pengguna Facebook di Indonesia sebanyak 43,06 juta, merupakan ketiga terbesar di dunia sesudah Amerika Serikat (152 juta) dan India (43.5 juta).  Daftar pengguna Facebook terbesar berikutnya Brazil (37,9 juta), Meksiko (32 juta), Turki (31,25 juta), Inggris (30,25 juta), Filipina (27,6 juta), Perancis (23,6 juta), dan Jerman (22,6 juta).  Ke depan, pemanfaatkan FB ini masih akan berkembang.

Sensasi angkot Padang

Kota Padang sudah dikenal sejak dahulu sebagai kota budaya.  Kota ini termasuk di wilayah sekitarnya mewarisi sejarah kolonial Belanda, Jepang, periode kemerdekaan hingga saat ini, yang tertata dan tercatat rapi memperkuat budaya Minangkabau yang berbasis Islam.  Budaya itu berhasil menelorkan orang-orang terdidik yang dibutuhkan bangsa ini.  Namun, agaknya predikat budaya itu.. semakin berwarna dengan dinamika kontemporer kota.  Kota ini sekarang memiliki moda transportasi angkot yang gaul sekaligus gokil.   Penulis tidak tahu benar apakah angkot seperti ini ditemukan di tempat lain.  Ya … angkot di kota Padang memang penuh sensasi.  Penulis akhirnya bisa merasakannya setelah melihat, mendekat dan menaiki angkot tersebut.