GENERASI MUDA DAN PROFESIONALISME

http://sphotos-a.xx.fbcdn.net/hphotos-ash3/c0.0.330.330/p403x403/536457_498506756840461_2082088686_n.jpgDelapan puluh empat tahun lalu, 28 Oktober 1928, di Gedung OostJava, Jakarta; pemoeda-pemoeda di seluruh nusantara dari (Jong) Sumatera, Jawa, Borneo, Celebes, Ambon dan lain-lain berikrar untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia.

Pertama, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.  Kedoewa,  Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

UN, jangan takut

Gegap UN (Ujian Nasional) berulang setiap tahun.  Berulang pula kejadian, masalah, rumor dan fenomena di seputarannya, baik yang langsung maupun tidak langsung; yang terang atau remang-remang, yang biasa maupun luar biasa.  Semua ini, seperti diduga, akan hilang dengan sendirinya.. Semua orang melupakannya.  Sedihnya,  setiap tahun banyak kesalahan, persepsi keliru, perilaku konyol dan korban senantiasa berulang.  UN dianggap penting sekaligus segalanya.  Padahal semestinya UN hanyalah satu tahapan, sebuah proses, yang tidak perlu ditakutkan.