Tersenyum..

Tersenyum membutuhkan kesadaran penuh berpikir positif, mengekspresikan maksud atau sesuatu baik kepada orang lain.  Tersenyum demikian dapat memberi energi positif kepada orang sekeliling dan memberi manfaat yang nyata dalam kehidupan.  Namun, tidak mudah membuat orang tersenyum.  Di banyak kesempatan di tempat-tempat publik, bisa dihitung jari mereka yang memberikan senyuman. Suasana demikian tidak kondusif untuk berbagai keperluan. Suasana sangat formal, kaku, dan tidak cair.  Tidak salah bila banyak saran untuk menggalakkan kebiasaan tersenyum, semboyan senyum disosialisasikan.  Dalam pelatihan-pelatihan ada break tertentu untuk membuat suasana tersenyum.  Dalam ibadah haji, tersenyum memiliki makna dan manfaat yang luar biasa.

Bertambah Usia

Sungguh mengejutkan.  Tak disangka, beberapa bulan saja meninggalkan kota Malang.  Ternyata banyak hal yang sudah berubah.  Saat menghadiri undangan Pengukuhan Guru Besar Prof Sudiarso di Universitas Brawijaya Malang, 23 Desember 2010, penulis bertemu dengan beberapa teman.  Penulis terperangah, kaget  …. ternyata secara fisik pada tampilan kawan-kawan telah banyak berubah.  Ada kawan yang rambutnya memutih…. artinya lebih banyak uban dibanding sebelumnya.  Ada yang tambah keriput.. maksud penulis semakin banyak lipatan dan kerutan kulit dibanding sebelumnya.  Ada yang mukanya makin cekung menandakan .. ketuaan atau kematangan.

Hidup Tanpa Empedu

gallbladderDalam kurun waktu enam bulan terakhir, aku sering merasakan maag dan kembung.  Perut juga terasa sebah, sehingga makan hanya tiga atau empat sendok saja sudah terasa penuh.  Perut juga terasa sesak.  Pada saat itu aku pikir, penyebabnya karena mungkin makan tidak teratur, banyak pikiran dan faktor psikologis lainnya.  Bila terasa agak berat, aku biasanya minum obat maag.  Terkadang maag itu hilang, tetapi juga tidak berkurang.  Hingga saat itu, aku menganggap sakit maag biasa.  Toh, aku masih dapat beraktivitas normal

Namun dalam beberapa waktu belakangan (sejak akhir Januari 2009), ada tambahan keluhan berupa meningkatnya suhu tubuh.  Kata orang sejenis meriang, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, aku sempat ukur kurang lebih sekitar 37.5 derajat Celcius.  Itu terjadi terutama mulai pagi hari, jam 7.00 hingga sore hari.  Biasanya sore hari, saat pulang dari kantor badan terasa lemas sehingga maunya langsung tidur.  Hal ini hampir aku rasakan setiap hari.  Bila meriang itu agak berat, aku ijin tidak masuk kantor.