Anakku, Menulislah tentang Cinta

Anakku, Menulislah tentang Cinta

Ayahmu ini sudah tua Ayahmu ini bisanya hanya bekerja dan berdoa Bekerja seperti orang-orang biasa itu Yang hanya menjalankan tugas dan perintah Dan berdoa untuk merajut asa Ayahmu ini tidak…

Mengajak mahasiswa menulis ala Jawapos

Dunia tulis menulis memang menarik.  Siapa yang pandai menulis mendapat perhatian.  Seorang penulis memberi kesan bagi pembaca.  Karyanya, baik itu buku, novel, naskah, cerita pendek, memberi pengaruh kepada pembaca dan…

Mengajak orang lain menulis

Tulisan ini telah terbit di blog kompasiana Saya senang mendengar ada orang lain rajin menulis.  Selalu ada keinginan untuk berteman dengan mereka , misalnya Prof. Imam Suprayogo (mantan Rektor UIN…

Menulislah, .. apa saja…

Sumber: http://3.bp.blogspot.com/

Perihal tulis menulis ini banyak ragam dan dinamikanya, serta dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.  Menulis bisa dilihat sebagai kebutuhan,… bagi orang yang membutuhkan. Ada juga yang menulis untuk sekedar memuaskan hati, menghabiskan waktu, atau karena hobi.  Tapi ada juga yang memandang, menulis itu dapat didelegasikan, sehingga biar dikerjakan oleh orang lain saja.  Mereka ini hanya menjadi penonton atau pembaca saja… atau bahkan mereka ini jarang membaca. 

Perihal menulis dan mengedit …

Sumber: http://4.bp.blogspot.com/

Penulis sering mendapat tugas mengoreksi atau mengedit naskah yang ditulis oleh orang lain.  Tugas ini cukup menyita perhatian.  Penulis pernah mengedit tujuh naskah dalam waktu singkat, dan belum memiliki format yang baku.  Karenanya, naskah cenderung bebas mengikuti gaya dan persepsi penulisnya.  Cara menulis kalimat jauh dari kaidah ejaan yang benar (silakan download disini).  Penulis benar-benar ‘berkeringat’ dan akhirnya merombak naskah, bahkan ada yang sedikit menambahkan materi substansi agar tulisan menjadi utuh, nyambung dan bermakna.  Padahal, penulis punya kecenderungan mengedit secara longgar, dan cenderung menghargai improvisasi penulisnya.  Tugas seperti ini sudah sering terjadi, dan Alhamdulillah penulis menikmatinya. 

Mengapa harus ngeblog?

Ngeblog adalah suatu aktivitas menulis, berkreasi menulis atau berbagi tulisan di suatu blog.   Adapun para aktivis atau penulis blog disebut sebagai  Blogger.  Blogger telah menjadi trending, atau  suatu identitas baru yang menjadi kebanggaan pribadi para penulis blog.  Pertanyaannya: Mengapa harus ngeblog?  Hal itu disampaikan oleh banyak orang. Pertanyaan secara halus, misalnya: “Saya sudah bisa email, FB, sms, dan berhubungan dengan kawan-kawan di lain tempat.  Rasanya itu sudah cukup, mengapa perlu ngeblog atau mendisain website sendiri?  Adapun pertanyaan yang teramat jelas, misalnya, biar itu dikerjakan oleh operator, saya bisa bayar mereka untuk membuat blog? Pertanyaan seperti itu memang wajar.  Dan memang semua sedang mengalami proses.  Ibarat orang inginnya nonton bola layaknya pertandingan Persija vs Arema, tapi masalahnya ini hanya turnamen tarkam (antar kampung).  Dan celakanya penonton keburu negative thinking, padahal dalam turnamen tarkam pun ada pemain sekualitas Noh Alamshah (mantan Arema, sekarang di Persib Bandung).

Usia Muda, Jangan Takut

Tulisan ini dapat dibaca di blog kompasiana.

Usia muda memang harus energik.  Betapa tidak, hanya usia muda yang punya fisik kuat dan mumpuni.  Usia muda memungkinkan mobilitas tinggi relatif tanpa kendala.  Saat SMA, semangat tersebut diperlukan untuk memulai aktualisasi diri.  Saat mahasiswa, idealisme mulai terbangun beriringan dengan pembelajaran dan kedalaman pemikiran.  Saat awal-awal menikah, semangat dan idealisme diarahkan dan dikonsolidasikan dengan pasangan hidup untuk menata masa depan menuju keberkahan.  Di saat usia empat puluhan, beberapa orang dengan semangat usia muda masih saja trengginas.  Namun yang seperti ini tidak banyak.  Kendala mobilitas dan idealisme mulai menurun (bukan mlempem) karena memiliki pertimbangan lebih komplek, misalnya faktor kesehatan, anak, dan alasan waktu.