Among Roso, Menjaga Perasaan

Pernahkah anda mengabaikan orang.  Atau anda pernah menyinggung perasaan atau menekan orang. Pernahkan anda membuat kecewa orang.  Siapa yang anda kecewakan?  Apakah mereka itu sahabat, teman baik, guru, murid, atasan,…

Generasi Muda, Indonesia

Memahami generasi muda Indonesia pada saat ini, senantiasa menarik.  Mereka selalu semangat, bergerak cepat, mengejutkan, terkadang menghilang, mudah ditebak tetapi sulit diprediksi, smart, antusias .. tapi ada pula yang hopeless. Yang menggembirakan, saat mereka menunjukkan semangat, kreativitas dan belajar tak kenal lelah, bangun pagi sejak shubuh hingga larut malam seolah-olah kekurangan waktu.  Yang mengecewakan, saat melihat anak-anak muda membuang waktunya, malas bangun pagi, konsumtif, bermain, dan loyo menghadapi tantangan. 

Terompet Tahun Baru

Tulisan ini telah terbit di blog kompasiana

Mengawali tahun baru banyak harapan disampaikan, keinginan dituangkan, agenda disusun, dan lain-lain ditargetkan.  Semua itu adalah bagian dari upaya memperbaiki, meningkatkan dan memperbaharui pencapaian dan hasil dari tahun sebelumnya.  Momentum tahun baru menjadi khusus karena dijadikan awalan atau tonggak pembaharuan.  Tahun baru, baik karena menjadi agenda formal kelembagaan, atau alasan individual; menuntut siapa saja melakukan evaluasi, introspeksi, sebagai bahan perbaikan untuk kehidupan akan datang.

Usia Muda, Jangan Takut

Tulisan ini dapat dibaca di blog kompasiana.

Usia muda memang harus energik.  Betapa tidak, hanya usia muda yang punya fisik kuat dan mumpuni.  Usia muda memungkinkan mobilitas tinggi relatif tanpa kendala.  Saat SMA, semangat tersebut diperlukan untuk memulai aktualisasi diri.  Saat mahasiswa, idealisme mulai terbangun beriringan dengan pembelajaran dan kedalaman pemikiran.  Saat awal-awal menikah, semangat dan idealisme diarahkan dan dikonsolidasikan dengan pasangan hidup untuk menata masa depan menuju keberkahan.  Di saat usia empat puluhan, beberapa orang dengan semangat usia muda masih saja trengginas.  Namun yang seperti ini tidak banyak.  Kendala mobilitas dan idealisme mulai menurun (bukan mlempem) karena memiliki pertimbangan lebih komplek, misalnya faktor kesehatan, anak, dan alasan waktu.