Memaknai Weci dalam Kehidupan
Filosofi buah Tamarin
Sabar dan tenang bekerja
Seorang kawan memberi nasehat, agar tetap sabar menghadapi kehidupan. Kesabaran bermakna meletakkan posisi kebenaran pada tempatnya (organisasi). Kesabaran mencegah pengambilan keputusan yang tidak tepat. Kesabaran menunjukkan proses pembelajaran. Kesabaran itulah yang membuat kehidupan tetap bertahan. Kawan tersebut melanjutkan:” Lima tahun yang lalu kita juga menghadapi masalah yang kurang lebih sama. Dan ternyata keadaan masih bertahan. Itu semua karena semua orang mau belajar di dalam kerangka budaya organisasi.
Melanggar
Hampir setiap hari TV menyuguhkan gambar kejadian kriminal. Koran juga menyajikan berita penyalahgunaan wewenang jabatan. Radio melaporkan kecelakaan lalu lintas. Gambar pelanggaran sungguh nyata di hadapan mata, terdengar jelas di telinga, merasuk di dalam perasaan. Pelanggaran seperti itu ternyata sungguh .. sungguh dekat dalam kehidupan semua orang, dalam keseharian, melekat dalam setiap aktivitas. Penulis ingin menunjukkan hal-hal sederhana betapa mudahnya pelanggaran itu terjadi.
KEPEMIMPINAN VISIONER DAN REFORMASI BIROKRASI
Tulisan ini telah terbit di Majalah Perencanaan Pembangunan Bappenas, tahun 2010 edisi 3 hal 2-5
Di dalam lingkungan globalisasi terjadi interkoneksi pengaruh dari faktor-faktor politik, teknologi, budaya dan ekonomi. Hal itu difasilitasi oleh dominasi kemajuan peningkatan komunikasi dan teknologi sedemikian rupa sehingga menghasilkan uncertainty, complexity dan competition (Silalahi, 2010). Memperhatikan perkembangan globalisasi tersebut, maka kepemimpinan nasional harus mempunyai pandangan jauh ke depan atau mempunyai visi jelas, yang mampu menjangkau ketidak menentuan dalam lingkungan yang cepat berubah. Kepemimpinan nasional tersebut memerlukan suatu sistem[1] manajemen nasional (Sismennas) untuk menjalankan mekanisme siklus penyelenggaraan negara dan dapat menggerakkan seluruh tatanan untuk mengantisipasi perubahan dan mendukung keberlangsungan kehidupan nasional
UMUNTU GUMUNTU NAGABUNTU
Melihat kembali suatu struktur organisasi baik dalam ilmu manajemen maupun ekosistem, maka hal yang menonjol dalam siklus hidupnya adalah karakter sistem (lihat kembali tulisan mengapa sistem). Sistem yang dijalankan denganbenar sesuai kaidah dan tata nilai organisasi akan menghasilkan manfaat sesuai tujuan organisasi. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana seorang pemimpin, manajer atau kepala menjalankan sistem dalam organisasi khususnya mengelola SDM.
MENGAPA SISTEM?
Ada suatu plesetan kurang lebih seperti ini. Bila suatu sistem dalam organisasi tidak berjalan, maka yang berlaku adalah sinten (siapa). Sinten kemudian akan menentukan jalannya organisasi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Kekurangannya, biasanya berupa pinten (berapa) yang tentu saja tidak cukup sekali, tetapi pinten-pinten. Pinten inilah yang melahirkan permasalahan dalam organisasi, penyalahgunaan wewenang, korupsi dan lain sebagainya. Pembaca tentunya paham dengan plesetan segitiga sistem-sinten-pinten tersebut.