Berbudaya disiplin dan melayani
Suatu saat penulis berkesempatan melakukan perjalanan ke Singapura. Negeri dekat tersebut sudah sangat dikenal. Kata orang Indonesia yang bermukim disana, “Singapura bisa maju karena Indonesia, Singapura ekonominya kuat karena orang Indonesia, wisatawan asing yang berkunjung negeri itu terbanyak dari Indonesia. Opini tersebut ada benarnya. Penulis menemui orang-orang menggunakan bahasa Indonesia di berbagai tempat di negeri kecil itu. Yang menjadi pertanyaan mengapa bisa demikian. Tentu ada faktor tertentu yang menarik minat orang Indonesia, membuat datang, mau berinvestasi, ingin bekerja dan bermukim disana. Orang pergi ke Singapura karena ada tujuan wisata yang menarik, ada pulau Sentosa, ada patung Singa, ada kampung Bugis, ada Orchad Road, dan obyek lainnya. Itu semua benar adanya. Singapura memang membuat siapa saja merasa nyaman, aman, dan memuaskan bagi siapa. Orang Malaysia, orang Cina, para bule pun menyukai kehidupan Singapura.
WILAYAH PERBATASAN DAN DAYA SAING EKONOMI
Pemanfaatan geografi Indonesia dilaksanakan seoptimal mungkin dengan mengembangkan seluruh potensi sumberdaya wilayah untuk menghasilkan kesejahteraan dan keamanan. Kawasan perbatasan adalah wilayah kabupaten/kota yang secara geografis dan demografis berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas. Kawasan perbatasan negara meliputi perbatasan darat dan laut termasuk pulau-pulau kecil terluar2) (RPJMN 2010-2014). Berdasarkan UU 26 tahun 2007 (Penataan Ruang), kawasan perbatasan merupakan kawasan strategis dari sudut pertahanan dan keamanan yang diprioritaskan penataan ruangnya. Pengembangan dilakukan dengan mengubah arah kebijakan dari orientasi ke dalam (inward looking) sebagai wilayah pertahanan, menjadi ke luar (outward looking), yang menempatkan kawasan perbatasan sebagai wilayah pertahanan dan untuk meningkatkan aktivitas perekonomian.