Membangun Karakter Bangsa

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar.  Bangsa ini dibangun dari kehendak yang sama untuk mewujudkan cita-cita sebagai bangsa untuk mewujudkan empat tujuan negara (i) melindungi segenab bangsa dan tumpah darah Indonesia, (ii) memajukan kesejahteraan umum, (iii) mencerdaskan kehidupan bangsa dan (iv) ikut  menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi.  Tentu saja cita-cita tersebut tidak mudah direalisasikan.  Bangsa ini memiliki banyak pengalaman ancaman dan tantangan yang menghambat cita-cita tersebut.  Sungguh beruntung, Pancasila senantiasa menunjukkan nilai-nilai keluhurannya.  Hal ini bukan saja berhasil digali oleh para pendiri bangsa tetapi juga direalisasikan dalam pembebasan dari penjajahan.  Sudah saatnya, generasi saat ini memantapkan dan mengakualisasikan kembali nilai-nilai Pancasila; untuk memandu jalannya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; dan memecahkan berbagai permasalahannya.  Bangsa ini memerlukan orang-orang berkualitas, orang-orang berkarakter kebangsaan, atau orang-orang Pancasilais sebagaimana teladan yang diberikan para pendiri bangsa.

Liga Inggris dan Puasa

Tulisan ini telah terbit di blog kompasiana

Liga Inggris (England Premier League, EPL) 2011/2012 sudah dimulai.  Kali ini masuk ke minggu kedua.  Para penggemar EPL bersemangat kembali.  Memang, beberapa waktu belakangan ini hiburan olahraga (khususnya di indonesia) agak sepi atau vakum.  MotoGP sudah berjalan namun kurang semangat karena Valentino Rosi dengan Ducati nya masih ‘tertinggal’.  Gelaran F1 juga sedang menunggu hingga 28 Agustus di sirkuit Spa Belgia.  Jadi, EPL agaknya mampu mengisi semaraknya hiburan sport saat ini.    Puasa sepuluh hari terakhir ini, yang diisi dengan peningkatan kualitas peribadatan, diharapkan makin semangat dan bermanfaat sebagaimana gelaran EPL.  Penulis meyakini ada hubungan positif yang signifikan diantara fenomena EPL dan hikmah bulan puasa Ramadhan ini.

Puasa dan Kesalehan Sosial

Marhaban ya Ramadhan.  Selamat datang bulan Ramadhan.  Bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam sedunia, bulan yang memberikan rahmat, hidayah dan ampunan.  Bulan dimana setiap orang mempersiapkannya untuk berlomba-lomba beramal dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Subhana Wa Ta’ala.  Salah satu hikmah puasa adalah menciptakan, mempererat dan mengembangkan ikatan tali persaudaraan.  Dalam bulan puasa ini, setiap hamba Allah berupaya sebanyak-banyaknya melaksanakan ibadah dan beramal dalam rangka meningkatkan derajad ketaqwaan sekaligus menunjukkan kasih sayang kepada sesamanya sebagaimana kasih sayang Allah kepada umatnya.  Sebagian orang ramai-ramai mendatangi masjid untuk beribadah, yang lain bersedekah ke keluarga miskin, anak yatim, atau ada pula bersilaturahim ke sanak saudara dan handai  taulan.

Berbagi kebahagiaan

Bill Gates, pasti banyak yang mengenalnya.  Ia adalah pendiri Microsoft pada dekade 1970an.  Seorang Bill Gates adalah sosok pendiam, lugu, cenderung pemalu dan santun, namun tidak kekurangan dalam hal ambisi.  Ambisi sebagai entrepreneur pada diri Bill Gates sangat menonjol.  Di dalam teamworknya, ia menunjukkan sebagai leader yang rendah hati sekaligus mengayomi.  Ia mau makan siang bersama dengan karyawan tanpa memperlihatkan ia sebagai seorang boss Microsoft.  Pada tahun 2000, ia mundur dari jabatan CEO Microsoft dan terjun dalam kegiatan sosial.  Ia dan istrinya melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation, banyak memberikan bantuan dan beasiswa universitas kaum minoritas, penyandang AIDS dan kegiatan sosial lain di negara berkembang.    Ia merasa berbahagia ketika bisa membahagiakan orang lain dalam aksi sosialnya.

Candirejo Bukit Menoreh

Pagi itu udara sejuk dingin di kaki menoreh
Senyum sapa mengambang dari setiap wajah
Semuanya mengalir apa adanya
Damai, tenang, bertiup  angin tanpa suara
 
Terdengar derap kaki kuda menarik andong
Bersiap menatap hari yang panjang
Hari ini berbeda dengan kemarin
Terus mencari dari sisi yang lain

Pancasila, SDM dan Lingkungan Hidup

Naskah ini telah diterbitkan pada Jurnal Konstitusi, Mahkamah Konstitusi (MK) dan Puskasi Universitas Widyagama Malang.  3(2):107-127.  ISSN 1829-7706

Abstract

Pancasila as the nation’s view of life need to be implemented in a real life. This has been implemented by the founding fathers through a hard work and struggle resulting in the independence of Indonesia. At present, the values of Pancasila philosophy is very important to produce quality human beings, who have a strong character in spirituality, self confidence, and high work ethic to support national development. This paper attempts to describe it through the improvement of human resources in the environmentally sustainable development.

Silaturahim

Minggu yang lalu penulis sangat bersyukur bisa bersilaturahim dengan banyak orang.  Hal ini bukanlah silaturahim biasa, karena memuat hal-hal yang berkaitan dengan aspek pendidikan, perihal masa depan, dan tentang orang-orang yang berdedikasi pada ilmu pengetahuan.  Mereka juga sangat dihormati dan dihargai orang-orang sekelilingnya, sehingga menghasilkan manfaat bagi sesamanya dan institusinya.

Negeri yang damai

Bila banyak orang asing belum mengenal Indonesia, itu wajar.  Sama halnya tidak banyak orang Indonesia mengenal Ceko.  Namun, setelah datang sendiri melihat kota Praha dan sekelilingnya, dan pengalaman berinteraksi dengan orang-orang setempat, akhirnya mengalirlah banyak info-info yang menarik.  Penulis mencoba menyajikan hal-hal kecil tentang Ceko, dan mencoba menarik hal-hal positif untuk bahan pembelajaran.