Ramainya perkampungan Nizamuddin (4)

Masjid Nizamuddin terletak di sebelah tenggara kota New Delhi, di kelilingi pemukiman dan pasar, dekat dengan akses jalan utama kota New Delhi.  Masjid Nizamuddin sebagai markas gerakan dakwah telah berkembang…

Bayan Keimanan di Nizamuddin (3)

Ada tiga kelompok manusia di dunia ini.  Pertama, orang yang hidupnya bekerja keras, membanting tulang siang malam, namun ia tidak memperoleh apapun, harta atau kepuasan dunia.  Kedua, orang yang bekerja…

Kesederhanaan Masjid Nizamuddin (2)

Kami tiba di masjid Nizamuddin pada tengah malam sekitar jam 24.00 waktu setempat (23 januari 2015).  Saat itu suhu udara sangat dingin, sekitar 8 derajat (menurut  accuweather).  Kegelapan malam itu…

Berkunjung ke Nizamuddin (1)

Penulis bersyukur akhirnya berkesempatan berkunjung ke Nizamuddin, New Delhi, India.  Ini adalah markas pusat jamaah tabligh sedunia, yang pendiriannya dipelopori oleh Maulana Muhammad Ilyas (1, 2).  Jamaah tabligh dari seluruh…

Ke Temboro lagi

Penulis bersyukur, berkesempatan lagi berkunjung ke Kampung Madinah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, pada tanggal 28 - 29 Agustus 2014.  Momentum kali ini adalah dalam rangka ijtima’ yang dihadiri jamaah dari…

Bertemu saudara muslim di Thailand: (1) Meningkatkan iman dan taqwa

Suatu hari penulis diajak seorang kawan, pak Lukman, untuk melakukan perjalanan ke Thailand.  Penulis tanpa pikir panjang mau menerima tawaran itu, asal waktunya memungkinkan dan tidak ada udzur.  Tawaran itu memang belum fix karena belum ada jadwal resmi.   Maksudnya, itu adalah sebagai pemberitahuan awal, sehingga bila tiba saatnya maka penulis sudah menyiapkan diri segala sesuatunya.  Penulis pun diminta mengirim email paspor, sebagai persiapan untuk ticketing. 

Bertemu saudara muslim di Thailand: (2) Makan kembul dan silaturahim

Sudah menjadi kelaziman, panitia ijtima akan sibuk mengurusi kebutuhan makan para jamaah.  Mereka tentu ingin memberikan kesan silaturahim yang baik, dengan layanan makan.  Bisa dibayangkan bagaimana kerja bagian dapur untuk melayani 2500 jamaah asing dan sekitar 30 ribu jamaah lokal.  Pekerjaan ini dilakukan tiga kali sehari, masing-masing sekitar jam 8.00, 13.00 dan 20.00, selama sekitar lima hari (17 hingga 21 Januari 2014). Setiap jadwal makan, panitia diperkirakan menyediakan sekitar 5000 nampan.  Bila dihitung setiap nampan berisi setara 0.20 kg beras, maka memerlukan sekitar 1000 kg beras setiap jadwal makan, atau 3000 kg beras sehari.    Jamaah diberi kesempatan makan setelah mengikuti bayan atau selesai sholat.  Mereka bergegas ke sekitar dapur untuk mendapatkan tempat. Itu sebabnya dapat dimengerti panitia berkali-kali menyampaikan permohonan maaf (melalui sound system) tentang kekurangan dalam hal layanan makan ini.

Kampung Madinah yang Syahdu

Bagi penulis, setiap perjalanan selalu memberikan kesan yang unik dan menarik.  Perjalanan, baik itu jauh atau dekat, sendirian atau berombongan, dengan moda transportasi apapun, dimanapun lokasinya, atau apapun tujuannya, sudah selayaknya dinikmati.  Hal ini juga membuat hati lebih nyaman, tenang dan terang.  Dengan menikmatinya, banyak hal, pengalaman, dan manfaat diperoleh.  Penulis sering berpikir lama memahaminya dibalik apa yang nampak.  Penulis biasa melepas pikiran untuk menyerap informasi dan pengalaman.  Penulis selalu penasaran untuk menelaah lebih dalam fenomena sesungguhnya.  Perjalanan kali ini, sambil menikmati liburan 1 Muharam 1434H, yakni ke Kampung Madinah, benar-benar sangat luar biasa, sungguh sangat berkesan.