Malang, 14 Februari 2025 – Mushola Baitul Ilmi Kampus 2 Universitas Widya Gama (UWG) Malang menjadi saksi pelaksanaan kajian Jumat rutin bulanan yang diselenggarakan oleh Unit Pembinaan Pengembangan Pengamalan Agama Islam (P3AI). Acara yang telah memasuki edisi ke-9 ini dihadiri oleh seluruh keluarga besar UWG, termasuk Rektor dan jajaran wakil rektor, dekan, kaprodi, sekprodi, ketua lembaga, kepala unit kerja, serta seluruh dosen dan karyawan di lingkungan UWG Malang.
Mengangkat tema “Menguak Keagungan Ilahi Lewat Perjalanan Angkasa Luar Rosulullah SAW,” kajian kali ini menghadirkan Prof. Gonda Yumitro, S.SP., M.A., PhD., seorang dosen Hubungan Internasional dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sebagai pemateri utama.
Dalam sambutannya, Ketua P3AI, Dr. Ir. H. Suriansyah Sabaruddin, MT., Met., mengungkapkan bahwa kajian ini merupakan bagian dari upaya memperdalam pemahaman spiritual sivitas akademika UWG. “Hari ini merupakan kajian yang ke-9, dan kami berharap acara ini terus memberikan manfaat bagi kita semua,” ujarnya.
Menggali Makna Isra Mi’raj
Prof. Gonda Yumitro menjelaskan secara mendalam tentang peristiwa Isra Mi’raj, yang terjadi pada malam ke-21 tahun ke-11 Masehi. Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW menerima perintah sholat lima waktu langsung dari Allah SWT.
Isra Mi’raj bukan sekadar perjalanan fisik melintasi angkasa luar, melainkan perjalanan spiritual yang melampaui dimensi ruang dan waktu. Rasulullah SAW memulai perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian naik ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh dengan buraq sebagai kendaraan.
Dalam perjalanan tersebut, Rasulullah SAW juga bertemu dengan para nabi terdahulu di setiap lapisan langit:
- Langit pertama: Nabi Adam
- Langit kedua: Nabi Yahya dan Nabi Ishaq
- Langit ketiga: Nabi Yusuf
- Langit keempat: Nabi Idris
- Langit kelima: Nabi Harun
- Langit keenam: Nabi Musa
- Langit ketujuh: Nabi Ibrahim
Isra Mi’raj sebagai Inspirasi Kehidupan
Isra Mi’raj bukan hanya sekadar peristiwa sejarah, tetapi juga memberikan pelajaran spiritual yang mendalam. Prof. Gonda menekankan bahwa peristiwa ini mengajarkan tentang keimanan, kesabaran, dan kekuatan doa. “Isra Mi’raj menjadi sumber inspirasi bagi kita untuk memperkuat keimanan dan menjalani kehidupan yang taat kepada ajaran Islam,” jelasnya.
Kajian ini diakhiri dengan sesi diskusi yang interaktif, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pemahaman mereka terkait materi yang disampaikan. Dengan adanya kajian rutin ini, diharapkan sivitas akademika UWG semakin memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.(San/pip)
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.