Pengajian Jumat Pagi di UWG Malang Kupas Manfaat Puasa dalam Perspektif Sains

Malang, 7 Maret 2025 – Masjid Al Farabi Kampus III Universitas Widya Gama (UWG) Malang kembali menggelar Pengajian Jumat Pagi, sebuah agenda rutin yang diselenggarakan oleh Unit P3AI (Pembinaan Pengembangan dan Pengamalan Agama Islam). Acara yang telah memasuki edisi kesepuluh ini dihadiri oleh seluruh dosen dan karyawan UWG, termasuk Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Kaprodi, Sekprodi, serta Kepala Biro dan Kepala Bagian.

Pada kesempatan kali ini, pengajian mengangkat tema “Puasa dalam Perspektif Sains“, dengan menghadirkan ustadz dr. H.M. Subandi, M.Kes., DAHK., PA. (K), seorang dokter dari Rumah Sakit Universitas Brawijaya Malang. Dalam ceramahnya, dr. Subandi menjelaskan berbagai manfaat puasa berdasarkan sudut pandang ilmiah, yang tidak hanya berdampak positif bagi spiritualitas tetapi juga bagi kesehatan tubuh.

Puasa dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Menurut dr. Subandi, puasa berperan penting dalam meningkatkan metabolisme tubuh, memperbaiki fungsi organ, serta memperkuat daya tahan tubuh. Sejumlah manfaat puasa yang dijelaskan dalam ceramahnya meliputi:

✔ Meningkatkan metabolisme tubuh
✔ Mengurangi peradangan
✔ Memperbaiki fungsi otak
✔ Meningkatkan daya tahan tubuh
✔ Menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat)
✔ Mengurangi tekanan darah
✔ Meningkatkan kesehatan pembuluh darah
✔ Menurunkan risiko penyakit jantung koroner

Lebih lanjut, dr. Subandi memaparkan bagaimana puasa memicu regenerasi sel, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi kadar glukosa darah. Selain itu, puasa juga meningkatkan produksi hormon adiponektin, yang berperan dalam mengurangi risiko gangguan metabolik seperti diabetes tipe 2.

“Puasa juga berperan dalam detoksifikasi tubuh, membantu membersihkan racun, serta menciptakan keseimbangan elektrolit dalam lambung. Selain itu, puasa memperbaiki fungsi hormon dan meningkatkan imunitas tubuh,” ujarnya.

Manfaat Puasa Diakui Secara Ilmiah

Dalam kajian ini, dr. Subandi menekankan bahwa manfaat puasa tidak hanya diakui dalam Islam, tetapi juga oleh para ilmuwan dan praktisi kesehatan dunia. Seorang pakar dari Jerman, Prof. Dr. Ehreid, meneliti efek puasa dalam bukunya *Diet Without Mucous*, yang membuktikan bahwa puasa mampu menyembuhkan penyakit kronis.

Bahkan, Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya menegaskan pentingnya menjaga kesehatan setelah iman:
Mintalah setelah iman, berupa kesehatan dan ampunan, karena tidak ada kebaikan setelah iman.”

Dari sudut pandang ilmiah, puasa terbukti meningkatkan hormon endorphin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Endorphin bertindak sebagai *analgesik alami*, memberikan efek euforia, meningkatkan imunitas tubuh, serta menekan hormon kortisol, yang menjadi pemicu stres.

Dalam konteks ibadah, dr. Subandi juga menjelaskan bahwa shalat tahajud memiliki dampak yang serupa dalam meningkatkan endorphin. Jika seseorang menjalankan puasa dengan keikhlasan dan penuh keimanan, produksi endorphin dalam tubuhnya akan meningkat, sehingga tubuh tetap sehat dan terhindar dari stres.

Obat terbaik untuk stres adalah puasa. Jika stres sudah berada di tingkat tinggi, maka solusi yang paling efektif adalah berpuasa,” pungkasnya.

Meningkatkan Kesadaran akan Puasa dan Kesehatan

Melalui kajian ini, para peserta pengajian mendapatkan wawasan baru tentang manfaat puasa dari perspektif agama dan ilmu pengetahuan. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya puasa sebagai ibadah yang tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang nyata.

P3AI UWG berharap agar Pengajian Jumat Pagi ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi seluruh civitas akademika Universitas Widya Gama Malang.(San/pip)