Dengan penuh rasa syukur, mahasiswa peserta Kampus Mengajar Angkatan 4 Tahun 2022 telah menyelesaikan rangkaian tugas yang diemban selama kurang lebih lima bulan. Begitu pula dengan Farah Fajri Rimadhani, mahasiswa Prodi S1 Ilmu Hukum Universitas Widyagama Malang yang menjadi duta Kampus Inovasi dalam program flagship MBKM dari Kemendikbud itu.

Sebagai agenda pamungkas, Farah kembali menyambangi sekolah tempat penugasannya bersama Rektor UWG Malang Dr. Agus Tugas Sudjianto, S.T., M.T., Wakil Dekan FH UWG Malang Dr. Ibnu Subarkah, S.H., M.H., serta Koordinator Perguruan Tinggi untuk Kampus Mengajar Niken Paramita, S.S., M.Pd. pada 20 Desember 2022. Rombongan bertolak ke SDN Baruh I Kab. Sampang untuk melakukan silaturahmi sekaligus mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan sambutan dari pihak sekolah sehingga program kelompok mahasiswa Kampus Mengajar 4 (KM4) dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Begitu mobil dinas UWG Malang memasuki gerbang SDN Baruh I-II, siswa siswi yang sedang melakukan kegiatan classmeeting sontak berkerumun mendekat. Kedatangan Kak Farah, begitu panggilan para siswa pada Farah Fajri, disambut gembira oleh para siswa yang rupanya kangen dan kehilangan sosok pengajar dari KM4. Mereka berebut bersalaman dan berceloteh menanyakan kabar maupun menceritakan kegiatannya. “Kakak ke mana saja?” Demikian salah satu siswa terdengar bertanya.

Hadir menyambut rombongan antara lain Kepala SDN Baruh I, Moh. Yusuf, S.Pd., Kepala SDN Baruh II, Faruq, S.Pd.,

Guru Pamong kelompok mahasiswa KM4 Zaifuddin, S.Pd, dan beberapa guru.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan bapak/ibu guru yang telah menyambut baik dan membantu anak didik kami sehingga masa penugasannya di SDN Baruh I berjalan dengan lancar,” ujar Agus Tugas Sudjianto kepada personel SDN Baruh I dan II. Sementara itu, Moh. Yusuf menuturkan, “Kondisi SDN Baruh I dan SDN Baruh II yang berada di satu komplek serta kebutuhan akan harmonisasi dalam lingkungan pendidikan mengharuskan kami memberi perlakuan dan fasilitas yang setara bagi siswa kedua sekolah. Oleh karena itu, tak jarang mahasiswa Kampus Mengajar juga berinteraksi dengan siswa siswi SDN Baruh II meski sekolah penugasan mereka adalah SDN Baruh I.”

Zaifuddin, guru pamong yang menjadi salah satu tempat curhat para mahasiswa selama penugasan, menuturkan bahwa mahasiswa KM4 banyak membantu kelancaran proses pembelajaran, terutama saat ANBK yang membutuhkan pendampingan penggunaan piranti elektronik dan internet. Bahkan Faruq bertanya pada rombongan UWG, “Tahun depan apakah ada lagi mahasiswa Kampus Mengajar yang ke sekolah kami?”

Hal ini membuktikan kehadiran mahasiswa, tak terkecuali dari Kampus Inovasi, tak hanya memberi warna baru tetapi sungguh dibutuhkan bagi satuan pendidikan yang ditunjuk. Semoga hal ini dapat diteruskan oleh mahasiswa selanjutnya di angkatan-angkatan berikutnya. (san/pip/*nk)