
Belajar dari pengalaman adalah guru yang paling bijaksana, demikian banyak orang bilang. Tidak peduli siapa dan darimana, karena dari apa yang dialami orang lain yang terlebih dahulu berkiprah di dalamnya, kelebihan dan kekurangan serta kebaikan dan keburukan dapat kita cermati agar yang negatif dapat kita hindarkan dan yang positif dapat kita tingkatkan. Ini adalah bagian dari bekal seseorang untuk dapat maju.
Hal inilah antara lain yang melatarbelakangi kolaborasi antara Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang dan Pusat Pengembangan Karir (P2K) UWG untuk menggelar webinar dengan mengambil tema “Menjadi Entrepreneur Sukses dan Tips Lolos Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI)”. Masa pengusulan hibah KBMI 2020 ini juga menjadi pertimbangan lain agar mahasiswa calon pengusul tidak terlalu menemui kesulitan saat mempersiapkan usulan.

Acara ini dibuka oleh Rektor Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT dan berlangsung live streaming via Zoom dan YouTube pada Kamis 2 Juli 2020. Kegiatan webinar selama dua jam tersebut berlangsung dengan harapan pilar pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan sebagai perwujudan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. “Dra. Wiwin Purnomowati, MSi yang berpengalaman sebagai reviewer program COOP akan mengupas habis kiat mendapatkan hibah ini. Menjadi entrepreneur sukses sebagaimana tema webinar ini adalah perwujudan dari program Kampus Merdeka – Merdeka Belajar dengan salah satu pilarnya adalah pendidikan kewirausahaan. Jadi manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” demikian pesan Agus Tugas saat membuka webinar. Acara yang terbuka untuk umum dan berlangsung sangat interaktif ini selain diikuti mahasiswa Universitas Widyagama Malang, juga diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, antara lain dari Universitas Hang Tuah Surabaya, Universitas Indonesia, Universitas Islam Lamongan, Politeknik Caltex Riau, Unisma, UIN SUKA Riau, STIKI, Universitas Teknologi Sumbawa dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Adalah Dra. Wiwin Purnomowati, MSi, Kepala Pusat Pengembangan Karir (P2K) Universitas Widyagama, yang telah berpengalaman mengelola dan mengantar beberapa mahasiswa kampus yang berlokasi di Jalan Borobudur 35 Malang sukses menembus hibah bergengsi ini. “KBMI merupakan salah satu program kewirausahaan Kampus Merdeka yang akan diimplementasikan penuh pada tahun 2020 ini. Selain KBMI, Belmawa juga menyiapkan Workshop Kewirausahaan, ASMI (Akselerasi StartUp Mahasiswa Indonesia), Pendampingan Wirausaha Mahasiswa Indonesia dan Ekspo KMI,” ini inti menarik paparan ibu dua putri, yang juga Dosen Fakultas Ekonomi UWG, dan sudah menangani UPT yang bergerak di bidang kompetensi UWG sejak tahun 2009.
Pada kesempatan tersebut, kolaborasi FT-P2K UWG menghadirkan juga mahasiswa pelaku penerima hibah KBIM tahun 2019, yaitu Nanda Budiarta Sabela, mahasiswa Program Studi Elektro Fakultas Teknik UWG yang pernah lolos KBMI dan Ekspo KMI 2019 di Politeknik Negeri Batam, dengan mengangkat Peci P’Rama (Peternak Kelinci Pedaging Rumahan) dan Safira Hanun Nabila, mahasiswa Psikologi FISIP UB, yang pernah lolos KBMI, Akselerasi StartUp Mahasiswa Indoensia dan Ekspo KMI tahun 2019. Yang menarik dari gadis cantik ini selain kesuksesannya pada kompetisi nasional tingkat mahasiswa ini, Fira, begitu dara manis ini biasa dipanggil, adalah putri bungsu Wiwin.

“KBMI yang sekarang diganti istilahnya menjadi Kegiatan Bisnis Manajemen Mahasiswa Indonesia, anggota per kelompok 3-5 mahasiswa dan dibatasi hanya bagi mahasiswa yang sudah memiliki usaha minimal enam bulan. Usulan yang lolos seleksi akan menerima hibah sebesar 10-20 juta,” jelas Wiwin kepada pewarta.
Ada satu diskusi menarik yang dipandu oleh Raden Roro Novara yang mengupas habis tentang detil KBMI, bagaimana mempersiapkan proposalnya, bagaimana rasanya mendapatkan hibah puluhan juta dan lolos hingga mengikuti eksponya ini, yaitu tatkala salah satu peserta bertanya apakah usaha harus sesuai bidang studi, Wiwin menjawab bahwa idealnya usulan usaha sesuai bidang ilmu yang digeluti karena salah satu tujuan KBMI adalah menumbuhkan wirausaha baru mahasiswa yang inovatif, kreatif sesuai iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). “Kalaupun usahanya tidak sesuai bidang ilmu, tetapi usaha tersebut didirikan sesuai passion, tidak masalah. Silakan tetap saja diajukan. Yang penting usulannya harus lengkap sesuai persyaratan yang ada pada panduan KBMI 2020, yaitu ada noble purpose (hal mulia) yang mendorong didirikannya usaha, strategi MSDM yang tepat, ada strategi pemasaran, riset pasar, strategi keuangan dan produk/jasa kompetitif yang bisa menyelesaikan masalah pelanggan,” demikian tambah Wiwin.
Hal menarik yang patut disampaikan juga pada kesempatan ini adalah bahwa duet ibu-anak ini, Wiwin – Fira, pada Sabtu 27 Juni 2020 sebelumnya, juga tampil pada kegiatan yang sama bertajuk “Mau Lolos KBMI Tapi Masih #dirumahaja? Yuk Simak Tatalaksananya”, yang diselenggarakan oleh BEM Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Strada Kediri. Kegiatan dengan media Zoom yang juga live melalui YouTube Strada TV ini sesaat setelah kegiatan telah ditonton lebih dari 2.500 viewer. Pemandu webinar, Wakil Rektor III IIK Strada Kediri, Prima Dewi K, Skep, Ns, MKes memberikan apresiasi luar biasa kepada ibu dan anak ini karena dari 11 kegiatan webinar yang telah dilakukan oleh IIK Strada Kediri, Webinar ini berhasil bertengger diposisi teratas dari jumlah reviewernya. (san/pip/red:rh)
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.