Arema, fenomena entrepreneur

arema-lionBerbicara perihal Arema bukan semata olah raga atau sebatas sepakbola.  Arema adalah wajah multifaset, memuat olah raga sepak bola, klub, penonton, fans dan perilaku sosial ekonomi orang-orang di sekitarnya.  Resultan dari itu semua menghasilkan kohesivitas yang secara langsung atau tidak langsung menghidupkan dan memberi manfaat orang-orang di sekitarnya.

Memang fokus inti Arema ada pada coach Robert Albert, dan para pemain misal Esteban atau Alamshah.   Tapi ketika di lapangan semua perasaan menyatu ke dalam gairah untuk menampilkan atraksi, menemukan manfaat dan meraih kemenangan.  Perhatian Aremania (sebutan bagi pendukung Arema) atau bahkan warga Malang akan tersedot di lapangan permainan.  Lahir semacam kebutuhan untuk memikirkan, melihat dan mendatangi stadion.

arema champion isl 2010Ada banyak pertanyaan mengapa fenomena Arema tidak ditemukan di klub-klub lain.  Padahal ada sisi yang biasa-biasa saja pada Arema.  Dilihat dari homebasenya, stadion Kanjuruhan tidak berbeda dengan stadion lain.  Bahkan lebih kecil dibanding stadion Manahan Solo, Tambaksari Surabaya, Deltras Sidoarjo, atau Jakabaring Palembang.  Posisi stadion Kanjuruhan juga di luar kota, hanya kota kecamatan Kepanjen.  Sementara stadion homebase klub lain lebih memilih posisi di kota.

Kanjuruhan estade, MalangFenomena kelebihan Arema terletak pada aspek sosialnya.  Penduduk kota Malang atau Malang raya meskipun mewarisi tradisi agraris namun punya karakter egaliter dan partisipatif, yang jelas bukan agraris feodal.  Arek Malang bisa partisipatif karena punya modal, berupa semangat, ilmu pengetahuan dan finansial.  Jadi langkahnsupporter aremaya arek Malang memang mantap, meyakinkan dan jauh.  Dengan kata lain karakter entrepreneur sejak dulu memang sudah terbangun pada masyarakat Malang.  Apa buktinya?  Malang adalah wilayah yang maju dalam industri pengolahan, baik itu makanan minuman, maupun ketrampilan industri lainnya.  Malang telah menjadi magnit bagi aliran barang, jasa dan orang bagi wilayah-wilayah sekelilingnya, atau bahkan siap menerima investasi dari manca negara.  Kita semua masih ingat Malang adalah kota yang maju dalam perkoperasian nasional pada tahun 1970an.  Saat itu, Malang menjadi model pengembangan koperasi bagi wilayah lainnya di Indonesia.  Sekarang, Malang memiliki predikat tambahan menjadi kota jasa pendidikan dan wisata, yang siap menyaingi Surabaya.

Dalam konsepsi pembangunan wilayah, entrepreneurship adalah kekuatan internal terpenting penghasil nilai tambah ekonomi sekaligus keunggulan wilayah. Kekuatan internal tersebut adalah inovasi yang dilandasi iptek, dan kemampuan kewirausahaan.  Inovasi diibaratkan bahan bakar, sementara entrepreneurship adalah mesin.  Keduanya menjadi sumber kesempatan kerja, pendapatan dan kesejahteraan.  Ekonomi wilayah biasanya tidak lagi diperankan oleh usaha besar, tetapi oleh usaha-usaha kecil dan menengah yang lincah dan efisien.  Kinerja ekonomi demikianlah yang menghidupi kota Malang dan sekitarnya.  Para pelaku ekonomi telah mengalami proses pembelajaran dalam jangka waktu lama untuk menciptakan kenyamanan iklim usaha, ketrampilan bisnis dan didukung kesiapan SDM yang bermutu.

Karakter entrepreneur adalah melihat sisi positif atau manfaat, penuh perhitungan  dan mandiri.  Penulis berani mengatakan bahwa inilah ’ruh’ nya Arema atau Aremania.   Aremania adalah pribadi-pribadi yang dewasa mengambil keputusan.  Mereka melihat dan mendatangi stadion karena ingin memperoleh manfaat dari atraksi sepak bola.  Mereka bersedia berkorban fisik dan finansial, atau meninggalkan kegiatan lain, untuk memperoleh manfaat atraksi pemain pujaannya.  Resiko itu telah dihitung demi tercapainya kepuasan.  Perasaan senasib berkorban inilah yang membangun kebersamaan untuk menciptakan rasa aman saat menonton bola.  Lahir suatu perasaan cinta  sekaligus melindungi satu sama lain dalam wadah Arema.   Rasa aman dan cinta itu mengubah dunia sepak bola lebih bersahabat.  Arema telah menjadi tontonan keluarga termasuk wanita, bukan hanya dunia pria.

Fenomena Arema sesungguhnya merupakan bangunan sosial capital.  Arema telah bermetamorfosis dari sekumpulan penghobi atau pendukung sepakbola menjadi kekuatan ekonomi berbasis industri sepakbola.   Tidak terhitung berapa nilai atau manfaat ekonomi yang ditimbulkan, mulai dari transportasi, energi, makanan-minuman, asesoris, garmen, jasa periklanan atau jasa penunjang lainnya.  Semua itu tentu saja bersumber dari pengeluaran kantong Aremania.  Jelasnya Aremania bukan bermodal nekat, tetapi orang-orang yang mandiri dalam finansial.  Fenomena inilah yang senantiasa membuat stadion Kanjuruhan senantiasa penuh, yang mendorong industri sepakbola bergairah.  Hal yang membuat iri klub-klub lain.

Selamat untuk Arema.

7 Comments

  1. Muhammad Ihwan

    Tulisan yang baik dan inspiratif. Betul, menghidupi sebuah klub sepakbola jelas membutuhkan dana yang sangat besar yang hanya bisa berkesinambungan pembiayaannya melalui sebuah perputaran aset bisnis. Arema benar2 mencontohkan diri sebagai klub sepakbola yang juga bisa entrepreneur, walau saat ini tertatih dari segai pembiayaan dan finansial namun saya optimis Arema bisa keluar dari krisis. Aremania adalah katalisator prnting pembangunan entrepreneurship dalam tubuh Arema.. Fanatik namun tetap berkode etik dan loyalitas tanpa batas adalah energi dahsyat dari suksesnya sebuah pemnbangaunan social capital.. sangat inspiratif.

    berikut saya sertakan beberapa tulisan saya berbau Arema untuk prof baca. Terimakasih. Salam satu jiwa…

    Belajar dari Ahmad Bustomi : http://www.facebook.com/note.php?note_id=477069969284

    Refleksi Kalahnya Arema atas Sriwijaya FC dalam Laga Community Shield 2010 : http://www.facebook.com/note.php?note_id=435435339284

    Kado Ultah Arema ke-23 Adalah Tentang 5 (lima) Hal : http://www.facebook.com/note.php?note_id=419281869284

    • Terimakasih komentarnya. Anda benar-2 aremania sejati. semoga sukses. salam satu jiwa

  2. Waaaaaaaaaaaah tulisan pak Iwan jan mengandung mbois. Monggo kunjungi blog ayas juga pak, it’s all about Arema, Aremania and Malang

    • matur nuwun, arema memang luar biasa; banyak yang bisa dipelajari dari aremania. salam satu jiwa

Leave a Reply to Iwan Nugroho Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *