Mengunjungi Observatorium Taipei 101
Tulisan ini telah terbit di blog Kompasiana
Jalan-jalan ke Taipei mesti perlu mampir ke Taipei 101. Apa itu Taipei 101? Ini adalah bangunan tower 101 tingkat yang menjulang tinggi, yang terletak di tengah kota, pada Distrik Xinyi, Taipei, Taiwan. Bangunan dan menara menjadi gedung tertinggi kedua di dunia, setelah Burj Khalifa, di Dubai, Uni Emirat Arab.
Bangunan terdiri banyak fungsi, terdiri mall dan pusat perbelanjaan, tempat hiburan, hotel, atau kantor bisnis. Semua bisnis dan jasa, serta pendukungnya ada disini.
Taipei 101 mungkin sama seperti bangunan mal di Jakarta atau di kota besar lainnya. Penduduk kota menemukan kebutuhan hidupnya dari sini, bahkan juga penduduk luar kota. Namun ada yang membedakan Taipei 101 dibanding bangunan mal lainnya. Taipei 101 punya observatorium pada puncaknya, yakni lantai ke 89. Dari puncak itu dapat disaksikan panorama dan pemandangan kota Taipei.
Saya sempat mengunjungi observatorium itu pada tanggal 26 Agustus 2017. Info tentang observatorium ini dapat diakses melalui website (https://guidetotaipei.com/visit/taipei-101-observatory-101), termasuk jadwal dan tiket masuk. Observatorium ini menjadi tujuan wisata populer, baik oleh warga lokal maupun asing.
Layanan masuk observatorium sangat mudah dan nyaman. Tiket dapat dibeli secara online, dengan mesin atau antri manual. Ticketing terletak di lantai 5 dalam ruang layaknya mal, dimana pengunjung bisa memuaskan diri dengan belanja atau makan. Petugas di setiap lantai sangat ramah menunjukkan jalan bila ada pengunjung yang saalah arah.
Saya membeli tiket menggunakan mesin (mirip ATM), dengan cara/prosedur yang mudah, dengan memasukkan uang, dan mesin otomatis memberi uang kembalian bila uang berlebih. Ada lima mesin bayar tiket, dengan antrian yang lebih cepat dibanding antri manual. Pada tiket tertulis harga tiket, nomer antrian, dan jam antrian.
Semua informasi antrian sangat jelas untuk menuju observatorium, terutama bagi orang asing. Daya tampung observatorium dan jumlah antrian tertulis jelas. Petugas dengan ramah dan aktif memandu dalam bahasa Inggris. Kebetulan saat berkunjung kemarin, bersamaan dengan Universiade 2017 di Taipei, banyak ditemukan atlet mahasiswa dari berbagai negara, antara lain Mexico, Italia, dan Ukraina.
Pengunjung yang sudah bertiket itu dipandu petugas, untuk masuk lift. Lift berkapasitas sekitar 20 0rang. Setelah ini pengunjung akan dibuat takjub. Mengapa? Karena tidak lebih 40 detik, lift sudah membuka dan tiba di lantai 89. Saya baru tersadar 15 detik terakhir, saat melihat monitor lift angka bergerak cepat. Itu adalah urutan lantai yang dicapai lift. Hampir tidak terasa tubuh ini diangkat begitu cepat, tidak berbeda dengan naik lift gedung lima lantai.
Suasana observatorium lantai 89 sangat luas, sekitar 30 x 30 m persegi, dengan semua dinding kaca untuk melihat pemandangan kota. Saya bisa menyaksikan setiap detil kota di semua penjuru, antara lain jalan, sungai, jembatan, stadion, bukit, bangunan hotel, dan laut. Lansekap kota Taipei yang berbukit menciptakan keindahan yang luar biasa.
Kebetulan siang itu cuaca Taipei sedang cerah dan panas, sehingga hampir semua aktivitas kota sangat jelas. Bagi peminat fotografi, ini bisa menjadi kreasi tanpa batas. Ini yang dimanfaatkan hampir semua pengunjung untuk berfoto mengabadikan kota atau menjejak sejarah pribadi pernah singgah di Taipei 101.
Pengunjung bisa turun dengan tangga ke lantai 88 untuk melihat wind damper. Ini adalah sebuah bola pendulum seberat 800 ton berbentuk bola baja berwarna kuning berdiameter sekitar 8 m menggantung pada empat tali baja, dibawahnya ditahan oleh konstruksi besi bersuspensi.
Pendulum dipasang untuk menstabilkan bangunan menara ini terhadap goyangan akibat gempa bumi atau angin topan. Typhoon di pesisir benua Asia Timur jauh sering terjadi dan sangat kuat. Kebetulan saat ini di Taiwan, Cina Selatan dan Hongkong kena dampak badai Hato dan Pakhar. Di ruang pendulum ini dapat disaksikan video kejadian gerakan bola pendulum saat terjadi typhoon tahun 2015.
Pengunjung bisa naik tangga ke lantai 91 untuk melihat outdoor. Disini bisa merasakan udara bebas untuk melihat pemandangan. Namun akses ini dibatasi dan hanya dibuka saat cuaca tidak berangin. Saya sempat naik kesini, dan area pandang memang sangat terbatas oleh pagar setinggi 160 cm. Ini adalah upaya menjamin keselamatan pengunjung.
Bangunan menara Taipei 101 dan observatorium ini adalah wujud nyata teknologi tinggi. Bangunan dan infrastruktur di dalamnya menggunakan teknologi terbaru. Bangunan memiliki jaringan fiber optik dan hubungan internet dengan kecepatan 1 gigabyte per detik. Teknologi kecepatan lift adalah paling canggih. Hal ini menyediakan bagi peminat atau pakar arsitertur, tata kota, ilmu lingkungan, elektro, sipil, iklim sebagai tempat belajar atau praktikum yang luar biasa.
Hong Kong, 28 Agustus 2017
Ditulis dalam suasana hujan dan mendung akibat pengaruh typhoon Pakhar.
Penulis menulis buku:
- Iwan Nugroho. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 978-602-9033-31-1
- Iwan Nugroho dan Rokhmin Dahuri. 2012. Pembangunan Wilayah: Perspektif ekonomi, sosial dan lingkungan. Cetakan Ulang. Diterbitkan kembali oleh LP3ES, Jakarta. ISBN 979-3330-90-2
- Iwan Nugroho dan Purnawan D Negara. 2015. Pengembangan Desa Melalui Ekowisata, diterbitkan oleh Era Adicitra Intermedia, Solo. 281 halaman. ISBN 978-602-1680-13-1
- Iwan Nugroho. 2016. Kepemimpinan: Perpaduan Iman, Ilmu dan Akhlak. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 9786022296386
Leave a Reply