Pesona Kawah Ijen

Pesona Kawah Ijen

Tulisan ini telah terbit di blog kompasiana Naik gunung ....woow, itulah kesan pertama mendengar ajakan mas Pupung, seorang kawan.  Rasanya tidak mungkin fisik tubuh ini dibawa kesana.  Pikiran itu mengusik…
Agrowisata Blimbing, Tulungagung, Jatim

Agrowisata Blimbing, Tulungagung, Jatim

Pada hari Kamis. 12 Februari 2015, penulis mengunjungi agrowisata (buah) blimbing di desa Moyoketen, kecamatan Boyolangu, kabupaten Tulungagung.  Kepopuleran agrowisata blimbing sudah menyebar, silakan baca website berikut 1, 2, 3. …
Buku tentang Ekowisata

Buku tentang Ekowisata

Penulis bersyukur, sebuah buku kembali dapat diterbitkan, kami tulis bersama Dr. Purnawan D Negara, SH., MH.  Buku ini berjudul Pengembangan Desa Melalui Ekowisata, diterbitkan oleh Era Adicitra Intermedia, Solo. 281…

Wisata Torongrejo, Desa Seribu Surau

http://liburankebatu.wordpress.com/
http://liburankebatu.wordpress.com/

Kota Wisata Batu (KWB) terus berupaya mengembangkan ikon sebagai wilayah tujuan wisata.  Program pemerintah ini diimplementasikan dalam kegiatan wisata di seluruh wilayahnya, sesuai dengan keunggulan produk dan jasa wisata.  Beberapa wilayah berkembang dengan baik.  Di wilayah kecamatan Batu, ekonomi wisatanya sudah berkembang dengan partisipasi swasta, dengan keberadaan hotel dan restoran.  Di kecamatan kota ini juga memiliki tujuan wisata yang populer, antara lain Jatim Park, Alun-alun kota atau hiburan lainnya.  Kecamatan Bumiaji juga sudah maju wisatanya, dengan obyek Selecta, wisata bunga dan kebun apel.  Adapun wilayah kecamatan Junrejo, yang didominasi lebih banyak lahan tanaman pangan; belum optimal memanfaatkan jasa wisata meski punya potensi yang sama besar dengan wilayah lainnya.

Ramai-2 Mengembangkan Desa Wisata

Akhir-akhir ini pesona desa mulai terlirik.  Kata ‘terlirik’ bermakna ketidak sengajaan, suatu persepsi yang agak bias ke para wisatawan, backpacker, traveller, atau petualang.  Ini hal alamiah.  Kemajuan atau perkembangan ekonomi secara tidak sengaja menyentuh alam pedesaan.  Aliran barang, jasa dan orang masuk menjangkau ke wilayah pedesaan dengan berbagai tingkatan.   Ada desa-desa yang terakses minim, sehingga lingkungannya masih khas alam desa.  Namun ada juga, desa yang benar-benar sudah terbuka sehingga lingkungannya hampir tidak berbeda dengan kota.  Namun, dorongan permintaan para traveller nampaknya tidak berhenti.  Traveller ingin mengangkat/menikmati pesona desa bukan hanya dari perihal pertanian (atau sektor primernya), tetapi juga aspek lingkungan dan budayanya.    Permintaan traveller nampaknya mulai disambut positif oleh penduduk desa.  Ada yang sudah berhasil, namun ada juga yang masih tertatih-tatih.  Tulisan ini mencoba mendiskripsikan pengalaman penulis perihal fenomena berkembangnya desa wisata.