Kesahajaan seorang guru

Suatu sore ada sms masuk dari nomer yang belum dikenal, yang mengabarkan berita duka.  Isinya: “Saya Fifi putrinya ibu Tati, mohon maaf kami terlambat mengabarkan bahwa ibu sudah meninggal dua…
Kini, Ramainya Umroh seperti Haji

Kini, Ramainya Umroh seperti Haji

Tulisan ini telah terbit dan menjadi headline di blog kompasiana, kemudian diedit dan ditambah beberapa foto. Saat ini, hasrat beribadah umroh sangat tinggi. Pada tahun 2014, jumlah visa umroh yang dikeluarkan Kedubes…

Meresapi bacaan Talbiyah

Bacaan talbiyah itu senantiasa berdengung di telinga, terucap dibibir, meresap di dalam hati .. khususnya saat musim haji.Bagaimana tidak? Orang yang pernah berangkat haji akan selalu mengingatnya.Sejak berangkat dari tanah…

NASEHAT PAK HAJI

Musim haji tahun 1433H berlangsung dengan baik.  Jamaah haji Indonesia sudah kembali ke tanah air.  Senang mendengar kawan dan kolega telah pulang, berkumpul dengan keluarga, dan kembali ke habitat profesi masing-masing.  Mereka para haji dan hajjah, telah mengalami pengalaman ibadah haji, amalan lainnya, dan ziarah ke berbagai tempat dimana nabi Ibrahim, Rasulullah dan para sahabat yang berjuang menegakkan agama dan mewariskan keislaman dan keimanan kepada seluruh muslimin seluruh dunia.  Semoga mereka menjadi mabrur, dan memelihara kemabrurannya bagi kemanfaatan diri, keluarga dan lingkungannya.  Amiiin.

(Dua tahun) tanpa empedu

Saat awal Februari 2012, kembali memori itu terbayang.  Memori perihal pengalaman yang luar biasa dua tahun yang lalu.  Hidup tanpa organ yang berfungsi melaksanakan pencernaan atau metabolisme tubuh.  Hidup tanpa empedu. Empedu itu diambil/diangkat karena fungsinya memang tidak berjalan semestinya, bahkan untuk menyelamatkan kehidupan.  Fenomena ini sesungguhnya biasa saja, karena banyak orang mengalami.  Bahkan banyak orang lain menderita sakit atau memiliki ketidak sempurnaan.  Allah memberikan cobaan dengan ketentuan yang dimilikiNya, sesuai kehendakNya.  Manusia sebagai hambaNya, hanya bisa menerima, mensyukuri atau mengambil hikmahNya.

Tersenyum..

Tersenyum membutuhkan kesadaran penuh berpikir positif, mengekspresikan maksud atau sesuatu baik kepada orang lain.  Tersenyum demikian dapat memberi energi positif kepada orang sekeliling dan memberi manfaat yang nyata dalam kehidupan.  Namun, tidak mudah membuat orang tersenyum.  Di banyak kesempatan di tempat-tempat publik, bisa dihitung jari mereka yang memberikan senyuman. Suasana demikian tidak kondusif untuk berbagai keperluan. Suasana sangat formal, kaku, dan tidak cair.  Tidak salah bila banyak saran untuk menggalakkan kebiasaan tersenyum, semboyan senyum disosialisasikan.  Dalam pelatihan-pelatihan ada break tertentu untuk membuat suasana tersenyum.  Dalam ibadah haji, tersenyum memiliki makna dan manfaat yang luar biasa.

Ya Allah

 
Kami bukan siapa-siapa
Kami tidak punya apa-apa
Kami tidak mampu apa-apa
Kami terlalu banyak bertanya

Yang kami tahu,

Kami ingin mendekatkan diri kepadaMu
Kami ingin ada dijalanMu
Kami ingin mengabdi untukMu
Kami ingin menyembahMu