Membaca dan Menulis, … Melatih Kesabaran

Tulisan ini telah terbit di blog kompasiana Tanggal 8 September 2014, merupakan hari aksara internasional (International Literacy Day).  Puncak acara dilaksanakan di Dhaka, melalui konferensi internasional  “Girls’ and women’s literacy…

MELIHAT SISI LAIN (MSL)

Di pasar, biasa terjadi tawar menawar harga.  Pembeli meminta harga lima belas ribu untuk sesisir pisang, penjual bertahan pada harga enambelas ribu.  Gagal lah transaksi itu.  Di lapangan bola, Luis Suarez (Liverpool) enggan bersalaman karena masih emosi terhadap Evra (MU), padahal ini ditayangkan TV di seluruh penjuru dunia.  Berkembanglah citra negatif terhadap Suarez.  Banyak kejadian sejenis, berakhir dengan ketidak puasan, kekecewaan dan kerugian bagi satu atau dua belah pihak, atau masyarakat secara keseluruhan. 

Tiga kunci sukses Pep

Tulisan ini juga terbit di blog kompasiana

Siapapun mengenal Josep “Pep”  Guardiola. Ia adalah pelatih Barcelona yang meraih  penghargaan Ballon d’Or tahun 2011, suatu penghargaan untuk insan bola terbaik yang digelar Selasa (10/1/2012) di Zurich.  Kesuksesan Pep tersebut dibangun sejak usia muda.  Ini tentu menunjukkan kemampuan asah, asih dan asuh dalam dirinya seiring pembelajaran dalam kehidupan “dunia bola”. Ia pernah menjadi pemain yang lumayan sukses, antara lain  Barcelona, Brescia, Roma, Al-Ahli, dan Dorados, bermain 378 kali dan mencetak 17 gol.  Ia juga bermain di tim U-21 dan tim utama nasional Spanyol, sebanyak 47 kali dan mencetak 5 gol. Ia turut membawa Spanyol juara Olimpiade Barcelona 1992.  Kemampuan dan pengalaman itu membuatnya matang mengelola Barcelona.  Ia sukses mengelola klub kaya itu dengan tiga kunci, yaitu penguasaan teknik, sabar dan respek (rasa hormat).  Tiga kunci itu juga merupakan hal umum dalam manajemen organisasi umum.

Pamit Haji 1432H

Haji 1432H“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”(Ali Imran: 97)

Sabar dan tenang bekerja

Seorang kawan memberi nasehat, agar tetap sabar menghadapi kehidupan.  Kesabaran bermakna meletakkan posisi kebenaran pada tempatnya (organisasi).  Kesabaran mencegah pengambilan keputusan yang tidak tepat.  Kesabaran menunjukkan proses pembelajaran.  Kesabaran itulah yang membuat kehidupan tetap bertahan.  Kawan tersebut melanjutkan:” Lima tahun yang lalu kita juga menghadapi masalah yang kurang lebih sama.  Dan ternyata keadaan masih bertahan.  Itu semua karena semua orang mau belajar di dalam kerangka budaya organisasi.

Berpikir aneh

Sebastian Vettel telah memenangkan juara dunia ajang F1 tahun 2011, kendati masih menyisakan empat balapan hingga akhir musim.   Ia memegang rekor termuda menjadi juara dunia dua kali berturut-turut, memecahkan rekor lama yang dipegang Schummy.  Hingga balapan ke lima belas di Suzuka, Jepang, ia telah memenangi 9 balapan. Tulisan ini tidak berkehendak mengulas perihal balapan F1.  Tetapi mencoba melihat sisi lainnya, dengan mengutip kata-kata Vetel: ”Saya pikir, ketika kita mulai berpikir terlalu banyak, apalagi yang di luar kendali kita, maka biasanya yang kita inginkan justru terlepas.  Dan itu salah.  Aku tidak mau berpikir aneh-aneh” (Jawapos, 7 Oktober 2011) .  Pernyataan Vettel itu disampaikan ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang peluangnya memenangi balapan musim ini.

Dibalik Keyakinan

Penulis saat ini menjalankan tugas yang teramat berat, sedang menjalankan amanah untuk kemanfaatan banyak orang.  Saat menerima amanah tersebut, hanya keyakinan saja yang penulis punya.  Keyakinan yang dilandasi doa.  Keyakinan, doa, sabar, keyakinan, doa, sabar dan hanya berdoa.  Penulis yakin hanya itulah yang bisa menolong dan memberikan jalan keluar.  Penulis yakin, doa banyak orang itu; dalam kebersamaan; perasaan yang sama, tekad yang sama, keinginan yang sama, akan memberikan energi yang luar biasa bagi organisasi ini untuk bergerak maju.

Bertemunya dua guru

Banyak kejadian yang penulis rekam dalam hidup ini.  Yang sangat khusus adalah silaturahim.  Silaturahim senantiasa memunculkan hal yang baru.  Ada yang gembira, sedih, haru dan lucu. Katakanlah bertemunya dua orang yang lama terpisah, pastilah menghasilkan potret kejujuran, obyektivitas dan alamiah.  Jujur yang penulis maksud adalah ungkapan yang dinyatakan apa adanya saat bertemu.  Obyektif menyangkut cerita yang terjadi sebenarnya.  Alamiah artinya terjadi begitu saja tanpa direkayasa.  Gambarannya mungkin seperti anak-anak yang saling berceloteh satu sama lain tanpa dibatasi belenggu jabatan atau posisi saat itu.