Aviv Yuniar Rahman, ST.MT dengan inovasi MBSO (mesin blender sampah organik)

Ini adalah salah satu inovasi karya dosen Universitas Widyagama Malang. Kepedulian dosen muda Program Studi Teknik Informatika FT UWG Aviv Yuniar Rahman, ST, MT terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan dari bahaya sampah yang menumpuk ini dikonkritkan dalam bentuk penciptaan teknologi tepat guna yang berbeda dari teknologi yang sudah pernah ada.

Dengan memanfaatkan dana hibah pengabdian masyarakat Kemenristek Dikti, proposal dengan judul PKM UMKM Pengolahan Sampah Organik sebagai Pakan Cacing di Kecamatan Sukun Kota Malang, Aviv bersama dua rekannya Feddy Wanditya Setiawan, ST, MT dan April Lia Hananto, SKom, MKom, menggandeng mitra usaha CV RAJ Organik (Rumah Alam Jaya Organik) yang berlokasi di RT 007 RW 004 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produksi pakan cacing dari bahan sampah organik dan mengurangi menumpuknya sampah lingkungan.

Mesin Blender Sampah Organik, inilah teknologi tepat guna yang diintroduksikan kepada masyarakat Sukun melalui CV ARJ Organik. Kegiatan dalam kemasan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini sudah diawali dengan penyuluhan dan pelatihan manajemen keuangan, pemasaran, dan proses produksi. Tahap berikutnya akan disusul dengan pelatihan dan pendampingan dengan materi yang sama yang dilanjutkan dengan pengenalan MBSO (Mesin Blender Sampah Organik).

Pegiat pengolah sampah organik setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan0

Teknologi tepat guna yang diperkenalkan bapak muda satu anak ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan mesin yang sudah ada sebelumnya. Mesin sebelumnya hanya melakukan dua tahapan proses produksi, sementara MBSO milik Aviv ini dirancang dengan tiga tahapan.

Tahapan baru yang diintroduksikan adalah fermentasi kedua yang menghasilkan cacahan sampah organik maksimal sampai berbentuk seperti bubur. Proses terakhir inilah yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan jumlah produksi pakan cacing. Ini telah dibuktikan dengan uji coba memberikan 25 kg pakan sampah organik kepada 1 kg cacing. Hasil cacahan sampah organik dengan satu tahap dilahap oleh cacing selama 7 hari, hasil cacahan sampah organik dengan dua tahap dihabiskan dalam 3 hari, dan hasil cacahan sampah organik tiga tahap dengan MBSO yang menghasilkan bubur sampah organik habis dikonsumsi oleh cacing-cacing tersebut hanya dalam waktu 2 hari.

Aviv dan Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang berharap inovasi MBSO ini dapat dimanfaatkan dan bermanfaat tidak saja bagi masyarakat Sukun, tetapi untuk seluruh masyarakat Kota Malang yang memproduksi pakan cacing. (san/pip/red:rh)