Saat ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)  Universitas Widyagama Malang (UWG), sedang melaksanakan penyusunan Rencana Induk Penelitian (RIP).  RIP ini merupakan arahan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan penelitian institusi dalam jangka waktu tertentu (5 tahun).  Demikian disampaikan oleh kepala LPPM Prof Sukamto dalam pertemuan dengan Dekan, ketua program studi (KPS), dan pengelola jurnal pada hari Jumat, 7 Juni 2013 di ruang P2K.  Rektor Prof Iwan Nugroho dalam sambutannya mengajak agar Dekan atau KPS sungguh-sungguh menjalankan amanah institusi.  Tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan fungsi dan kinerja dosen yang makin terukur.  Dosen harus meneliti dan mempublikasikannya, dan  terdokumentasi dan dapat diakses online.  Tantangan institusi ke depan ini sangat berat, yang mendorong kompetensi dosen dalam tata kelola yang efisien berbasis website.   Karenanya RIP ini menjadi konsep tatakelola yang tepat sekaligus menunjukkan komitmen Universitas untuk mendorong penelitian.

RIP (pedoman download disini) memuat profil institusi dalam bidang penelitian, mencakup

  • Topik riset yang meliputi kompetensi/keahlian/kelimuan, isu strategis ditingkat nasional dan internasional, konsep pemikiran, pemecahan masalah dan topik penelitian yang diperlukan
  • Riset Unggulan level Institusi
  • Riset Penelitian level Pusat-Pusat Penelitian/Fakultas
  • Pengukuran kinerja : KPI (Key Performance Indicators)

Melengkapi RIP ini, LPPM juga diminta oleh DP2M Dikti (surat terlampir) untuk melaksanakan evaluasi kinerja penelitian perguruan tinggi 2010-2012 (selama tiga tahun terakhir).  Hasil penilaian kinerja penelitian akan menempatkan setiap perguruan tinggi pada kelompok mandiri, utama, madya, atau binaan.  Untuk evaluasi kinerja tersebut, diperlukan data keadaan sumberdaya penelitian yang dimiliki perguruan tinggi, pengelolaan penelitian, luaran yang dihasilkan, dan revenue yang didapat dari pemanfaatan hasil-hasil penelitian. Mekanisme evaluasi (panduan terlampir) dilaksanakan secara online oleh operator LPPM ke http://simlitabmas.dikti.go.id/kinerja/.  Menurut Prof Sukamto, LPPM UWG saat ini dalam kelompok binaan, meski dilihat dari kinerjanya sudah setara dengan kelompok madya. Bila kelak naik ke madya, maka LPPM UWG diberi wewenang oleh DP2M Dikti untuk melaksanakan pengelolaan desentralisasi penelitian.

Menurut DP2M Dikti, perguruan tinggi yang tidak menyampaikan data kinerja penelitian tidak akan memiliki status pada kelompok mandiri, utama, madya, atau binaan, sehingga dapat berakibat pada alokasi dana penelitian pada perguruaan tinggi tersebut di tahun-tahun yang akan datang.  Penyusunan RIP dan pengisian data evaluasi akan ditutup pada tanggal 23 Juni 2013.

Menurut Prof. Sukamto, komponen tertinggi penelitian adalah pada luaran, yakni paten, publikasi ilmiah atau buku ajar, yang dapat diakses online melalui internet.   Data lain adalah partisipasi dalam seminar/pertemuan ilmiah sebagai pemakalah, dengan bukti akurat atau dapat diakses secara online.  Melalui Simlitabmas, para dosen juga diminta menetapkan kompetensi keilmuan, dan memelihara keilmuannya secara berkelanjutan. Para Dekan dan KPS diminta untuk mengkoordinasi dosen untuk menyajikan data-data tersebut sesuai jadwal.  Dekan juga diminta untuk menyusun RIP Fakultas sebagai bahan menyusun RIP Universitas.